Sukses

Ini Cara Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi RI

Indonesia pada kuartal I 2017 mampu mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,01 persen.

Liputan6.com, Jakarta Indonesia pada kuartal I 2017 mampu mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,01 persen. Angka ini lebih baik jika dibandingkan periode yang sama 2016 sebesar 4,92 persen.

Apa yang sudah dicatatkan Indonesia ini, dinilai perlu dipertahankan. Kualitas pertumbuhan ekonomi Indonesia dinilai sangat bagus, jika dibandingkan pertumbuhan ekonomi di beberapa negara yang lebih tinggi.

"Hal-hal di atas merupakan indikator pertumbuhan ekonomi Indonesia 2017 yang patut dicatat. Namun, sebagai tambahan, pemerintah dan BI nampaknya harus lebih berhati-hati terkait inflasi," kata Pengamat Ekonomi dari Economic Action Indonesia (EconAct), Ronny P Sasmita‎ kepada Liputan6.com, Sabtu (27/5/2017).

Ronny mengungkapkan, inflasi ibarat dua sisi mata uang yang di satu sisi mampu meningkatkan tapi di sisi lain bahkan bisa pula mengerem laju pertumbuhan ekonomi suatu negara. Menurutnya, angka inflasi, seyogyanya dapat dikendalikan secara optimal melalui sinergi antar kementerian terkait.

Selain itu, untuk menginisiasi pertumbuhan ekonomi nasional yang lebih berkualitas, ke depan, pemerintah diharapkan memikirkan alternatif pendorong pertumbuhan ekonomi selain bersandar pada hasil-hasil komoditas.

Pertumbuhan ekonomi yang terlalu ditopang oleh ekspor komoditas akan sangat rentan dan cenderung sangat berfluktuasi (tergantung pasar) sehingga tidak menghasilkan pertumbuhan ekonomi nasional yang berkualitas dan sustainable.

"Sektor-sektor riil dan produktif yang lebih banyak melibatkan potensi masyarakat perlu lebih dikembangkan dan diberdayakan lagi," tegasnya.

"Nah, jika peluang dan tantangan tersebut dapat dimaksimalisasi dan dikelola dengan baik, saya cukup percaya tren pertumbuhan ekonomi Indonesia 2017 akan terjaga," Ronny melanjutkan.

Jika semua itu bisa dilakukan oleh pemerintah, Ronny mengaku pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2017 sebesar 5,1 persen dan pada 2018 bisa mencapai 5,3 persen. (Yas)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini