Sukses

Kepala BKPM: Investment Grade Bukti S&P Apresiasi Ekonomi RI

Status yang baru diterima sejak 20 tahun lalu ini menunjukkan adanya kepercayaan dunia atas ekonomi Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Pemberian status investment grade atau layak investasi oleh lembaga pemeringkat internasional Standard and Poor's (S&P) memberi peluang Indonesia untuk memacu perekonomian. Status yang baru diterima sejak 20 tahun lalu ini menunjukkan adanya kepercayaan dunia atas ekonomi Indonesia.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong menilai kepercayaan dunia ini harus mampu dimanfaatkan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi.

"Strategi menjaga momentum pertumbuhan ekonomi menjadi satu dari tiga topik yang akan dibahas. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi tahun ini berada dalam kisaran 5,1-5,3 persen," kata dia dalam keterangan tertulis, Jakarta, Senin (29/5/2017).

Thomas menjelaskan, ekonomi Indonesia sebenarnya telah berhasil tumbuh signifikan dalam 10 tahun terakhir.

"Antara tahun 2004 dan 2014, Bank Dunia mencatat Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tumbuh dari US$ 256,8 miliar menjadi US$ 890,5 miliar, atau naik 3,5 kali lipat dalam kurun waktu 10 tahun. Namun, baru pada masa Presiden Jokowi, Indonesia berhasil meraih investment grade dari S&P," ujar dia.

Thomas optimistis perbaikan ekonomi Indonesia akan terus berlanjut salah satunya ditopang oleh investasi. Pemerintah sendiri, lanjut dia, menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4 persen sampai 6,1 persen dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018.

"Untuk mencapai target tersebut realisasi investasi tahun ini ditargetkan mencapai Rp 678 triliun, sementara tahun depan Rp 795 triliun atau tumbuh 17 persen. Ini membutuhkan kerja ekstra keras," ujar dia.

Seperti diketahui, 19 Mei 2017 lalu S&P menaikkan sovereign credit rating Indonesia dari BB+ menjadi BBB- dengan outlook stabil. Status investment grade terakhir kali diperoleh Indonesia dari S&P sebelum krisis ekonomi pada tahun 1998.

Indonesia juga telah mendapatkan status investment grade dari dua lembaga pemeringkat internasional lainnya. Moody’s memberikan rating Baa3 dan mengubah outlook menjadi positif sejak Februari 2017. Indonesia juga mengantongi rating BBB- dari Fitch Ratings pada Desember 2016 dan mengubah outlook Indonesia menjadi positif.

"Ini merupakan bukti bahwa S&P mengapresiasi reformasi ekonomi yang dilakukan oleh Pemerintahan Presiden Jokowi," tandas dia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.