Sukses

Benarkah Bekerja dari Rumah Bisa Bikin Menderita?

Sudah terbukti bahwa karyawan yang bekerja dari rumah lebih produktif. Tapi dampak buruknya ternyata juga ada.

Liputan6.com, Jakarta Bekerja dari rumah menjadi pilihan yang semakin populer. Ini baik dari segi jumlah orang yang menginginkannya, maupun perusahaan yang mengizinkannya. Tak heran, banyak orang saat ini bisa ditemui melakukan pekerjaan dari rumah.

Jumlah itu diharapkan terus tumbuh seiring membaiknya teknologi komunikasi . Manfaat bekerja dari rumah juga didukung dengan bukti empiris yang lebih banyak. Sudah terbukti bahwa karyawan yang bekerja dari rumah lebih produktif.

Jadi, masuk akal untuk mengasumsikan bahwa membiarkan karyawan untuk lebih banyak melakukan pekerjaan dari rumah, akan mengurangi biaya kantor, waktu pulang-pergi dan emisi gas rumah kaca yang diakibatkan kemacetan setiap hari.

Tapi tahukah Anda bahwa bekerja dari rumah juga bisa menimbulkan konsekuensi negatif bagi keadaan pikiran, terutama dalam jangka panjang.

Dikutip dari CNBC, Minggu (4/6/20170), bekerja dari rumah memerlukan beberapa tingkat isolasi. Jika hidup sendiri, Anda bisa pergi seharian tanpa melihat atau berbicara dengan siapa pun. Namun jika Anda tinggal dengan orang lain, mungkin bisa menutup diri dengan membuat ruangan khusus sebagai lokasi kerja.

Apapun masalahnya, respons awal Anda terhadap kondisi ini mungkin bisa membuat hati lega. Namun bagaimana jadinya bila Anda tidak memiliki atasan untuk mengarahkan atau rekan kerja untuk diajak berdiskusi.

Bisa saja setelah beberapa minggu atau bulan, Anda mungkin mulai merasakan efek isolasi yang meningkat dari waktu ke waktu.

Hubungan sosial juga dapat diklasifikasikan dalam kaitannya dengan ikatan yang kuat (hubungan dengan teman dekat dan anggota keluarga) dan ikatan yang lemah (seperti hubungan dengan rekan kerja dan kenalan baru).

Hari ke hari, tingkat kebahagiaan Anda sangat berkorelasi dengan berapa banyak interaksi yang terjadi terutama dengan ikatan yang kuat, meskipun ikatan lemah juga berperan.

Di beberapa studi menyebutkan, mengendalikan faktor-faktor seperti pendapatan, wilayah geografis dan bahkan genetika, serta cara bagaimana dan seberapa sering kita berhubungan dengan orang lain adalah satu-satunya unsur terpenting untuk kebahagiaan dalam jangka panjang.

Masalah kronis dan utama saat bekerja sendiri adalah merasa kesepian yang dapat membuat Anda depresi, frustrasi dan kelelahan dalam bekerja.

Selain itu, bekerja sendiri memberi Anda kesempatan untuk memanfaatkan Teori Ekuitas. Ini adalah fenomena sosiologis di mana individu mengukur kinerja dan rasa memiliki mereka terhadap kebiasaan dan tindakan orang lain.

Bila tidak ada rekan kerja di sekitar yang membantu Anda mengukur kinerja, perasaan Anda mungkin akan konstan dan mengganggu pikiran dengan beranggapan bahwa ada sesuatu yang tidak beres.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Cara mengatasi lingkungan kerja seperti ini

Meskipun Anda mungkin menyukai manfaat bekerja dari rumah, tapi persiapkan diri bila satu hari mendapati kesepian yang bisa saja hadir. Untungnya, beberapa strategi mudah ini dapat membantu mengurangi risiko bagi Anda yang bekerja dari rumah:

- Bekerja di tempat umum. Pertama, cobalah bekerja di depan umum setidaknya beberapa waktu. Sebagian besar kedai kopi, toko buku dan tempat sejenis menawarkan fasilitas wifi gratis dengan pembelian apapun (bahkan untuk secangkir kopi kecil), dan tidak keberatan jika Anda menghabiskan beberapa jam di depan laptop di tempat mereka.

Berinteraksilah dengan kasir atau mungkin beberapa orang asing di lingkungan yang sibuk, karena cara ini bisa membangun ikatan baru yang lemah dan mencegah Anda dari rasa kesepian.

 - Chat dan berbagi dengan orang lain. Meskipun beberapa jenis interaksi online dapat benar-benar membuat kita lebih kesepian, interaksi yang bijaksana dan pribadi dengan rekan kerja dan teman dapat membuat kita merasa lebih terhubung, bahkan saat ditransmisikan secara digital.

Misalnya mengirim beberapa gambar, kartu atau video lucu dari berbagai aplikasi, biasanya dapat langsung mencerahkan hari seseorang, dan melupakan sejenak kegalauan yang ada.

- Bersosialisasi dengan saudara dan tetangga. Anda memang bekerja dari rumah, tapi mungkin saja Anda dikelilingi banyak orang. Istirahat sesekali dari pekerjaan dan berinteraksilah dengan mereka. Tentu, Anda akan senang melakukannya.

- Pertimbangkan untuk bergabung di ruang kerja bersama. Ruang kerja bersama menjadi umum karena lebih banyak orang mengenali tantangan isolasi dan logistik bekerja dari rumah sendiri.

Pertimbangkan untuk terlibat dengan pekerja jarak jauh lainnya atau yang statusnya sama dengan Anda saat ini, dan buatlah diri Anda merasa nyaman di lingkungan baru.

Bekerja dari rumah tidak harus kesepian atau sengsara, tapi Anda perlu tahu apa yang dihadapi. Beberapa kebiasaan sederhana setiap hari dapat membantu Anda merasa lebih terhubung, serta bisa mengurangi risiko depresi, penyakit jiwa dan kelelahan kerja secara profesional.​

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.