Sukses

Penyebab Inflasi Palangkaraya Tertinggi di Kalimantan

Inflasi di Palangkaraya, Kalimantan Tengah mencapai 0,53 persen pada Mei 2017.

Liputan6.com, Palangkaraya - Laju inflasi di Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng) pada Mei 2017 yang mencapai 0,53 persen ternyata merupakan yang tertinggi bila dibandingkan dengan kota lainnya di Kalimantan.

Kemudian Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur tingkat inflasi-nya juga mencapai 0,02 persen atau menempati peringkat ke-69 kota dengan tingkat inflasi tertinggi nasional.

"Ada 10 komponen yang mengakibatkan tingginya tingkat inflasi di Palangkaraya," ujar Setian, Deputi Kepala Perwakilan BI Kalteng Bidang Ekonomi dan Moneter (6/6/2017).

10 komponen itu antara lain dipengaruhi oleh kenaikan indeks harga pada kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik,gas dan bahan bakar yang mencapai 2,33 persen. Kemudian untuk transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,88 persen dan sandang 0,28 persen.

Ia menuturkan, inflasi Palangkaraya yang mencapai 0,53 persen merupakan tertinggi di wilayah Kalimantan. Kemudian disusul Tarakan sebesar 0,51 persen, Samarinda 0,38 persen, Singkawang 0,34 persen, Banjarmasin 0,33 persen, Balikpapan 0,32 persen, Pontianak 0,30 persen, Sampit.0,02 persen dan Tanjung -0,19 persen.

Setian juga menyebutkan inflasi yang terjadi di Sampit lebih banyak dipengaruhi oleh kenaikan indeks harga pada kelompok pengeluaran sandang sebesar 1,32 persen, perumahan,air, listrik,gas dan bahan bakar sebesar 1,28 persen. kemudian transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,41 persen.

Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi Mei 2017 tercatat 0,39 persen. Adapun inflasi tahun kalender sebesar 1,67 persen dan tahun ke tahun mencapai 4,33 persen.

"Dibanding Mei 2016 yang 0,24 persen, ini lebih tinggi. Tapi dibandingkan Mei 2015 yang 0,50 persen, inflasi ini lebih rendah. Mei ini sudah Ramadan. 2016, Ramadan di Juni. ‎Harga-harga barang naik karena terjadi kenaikan permintaan. Sedangkan saat Ramadan tahun lalu di Juni, inflasinya 0,66 persen," ujar Kepala BPS Suhariyanto, di kantornya, Jakarta, Jumat (2/6/2017).

Dia menyebutkan dari 82 kota IHK, sebanyak 70 kota mencatat inflasi dan 12 kota deflasi. Inflasi tertinggi di Tual 0,96 persen, terendah di Sampit dan Bulukumba masing-masing 0,02 persen. Sementara deflasi tertinggi di Manado 1,13 persen dan terendah di Pematang Siantar.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.