Sukses

Qatar Kena Pemutusan Hubungan Diplomatik, Saham Indosat Turun

Saham PT Indosat Tbk kena sentimen negatif imbas pemutusan hubungan diplomatik kepada Qatar diperkirakan hanya jangka pendek.

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Indosat Ooredoo Tbk (ISAT) mengalami tekanan sejak perdagangan saham Selasa kemarin. Analis menilai sentimen empat negara Arab, yakni Arab Saudi, Bahrain, Mesir, dan Uni Emirat Arab mengumumkan pemutusan hubungan diplomatik, darat, laut, dan udara dengan Qatar lebih mendominasi tekanan ke saham Indosat ketimbang ada seruan boikot Indosat yang menjadi trending topic di Twitter.

Pada pembukaan perdagangan saham Rabu (7/6/2017), saham PT Indosat Tbk stagnan di level harga Rp 6.500 per saham. Kemudian saham Indosat melemah 1,15 persen ke level Rp 6.425 pada pukul 11.00 WIB.

Penurunan saham Indosat pada pekan ini terjadi sejak Selasa, 6 Juni 2017. Saham PT Indosat Tbk melemah 2,62 persen ke level Rp 6.500 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 321 kali dengan nilai transaksi Rp 3,8 miliar.

Akan tetapi sejak Mei 2017, saham PT Indosat Tbk sudah mengalami tekanan. Saham PT Indosat Tbk turun 4,06 persen sepanjang Mei 2017. Pada 19 Mei 2017, saham PT Indosat Tbk sempat berada di level tertinggi Rp 7.500 per saham.

Analis menilai penurunan saham PT Indosat Tbk lantaran ada berita empat negara Arab memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar. Seperti diketahui, salah satu pemegang saham PT Indosat Tbk, yaitu Ooredoo Asia Pte Ltd, menggenggam 65 persen saham Indosat berasal dari Qatar.

Analis PT Semesta Indovest Aditya Perdana menuturkan, sentimen negatif pemutusan hubungan diplomatik negara Arab kepada Qatar mempengaruhi pelaku pasar terhadap saham Indosat. Pelaku pasar khawatir bagaimana dengan investasi Ooreedoo ke Indosat ke depan dengan adanya dampak pemutusan hubungan diplomatik Arab Saudi, Bahrain, Mesir dan Uni Emirat Arab kepada Qatar.

"Berita berperan untuk pergerakan saham, sehingga jadi negatif. Efek dari pemutusan hubungan diplomatik negara Arab kepada Qatar menjadi paling masuk akal. Ini jadi katalis negatif," ujar Aditya saat dihubungi Liputan6.com.

Sedangkan ada seruan boikot Indosat yang menjadi trending topic Twitter sejak Senin lalu, Aditya menilai sentimen itu tidak terlalu besar. Dengan ada klarifikasi dari manajemen Indosat, menurut Aditya, diharapkan dapat memberikan penjelasan kepada pelaku pasar.

Aditya pun memprediksikan, sentimen negatif baik pemutusan hubungan diplomatik kepada Qatar dan seruan boikot indosat hanya jangka pendek imbasnya ke pergerakan saham Indosat. Ia pun mengimbau pelaku pasar tidak panik.

Analis PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menilai, harga saham PT Indosat Tbk alami tekanan terjadi sejak rilis kinerja perseroan kuartal I 2017. Tercatat laba periode berjalan turun 17,27 persen menjadi Rp 211,24 miliar pada kuartal I 2017. Namun, pendapatan perseroan naik 6,99 persen menjadi Rp 7,28 triliun.

"Sudah alami penurunan harga (saham Indosat) sejak kinerjanya turun seiring laba bersih melemah," ujar dia.

Ia menambahkan, pelaku pasar juga merespons negatif pemutusan hubungan diplomatik kepada Qatar oleh negara Arab.

"Pelaku pasar khawatir bagaimana dengan investasi Qatar (Ooredoo) ke depan," kata Reza.

Sedangkan ada seruan boikot Indosat yang menjadi trending topic, Reza menilai hal itu hanya sentimen internal dan tidak terlalu pengaruhi pergerakan saham. "Pelaku pasar kadang suka menghubungkan-hubungan dengan kejadian tertentu. Padahal, kebetulan sentimennya datang bersamaan," kata dia.

Direktur Utama PT Indosat Ooredoo Tbk Alexander Rusli menegaskan, pemutusan hubungan diplomatik negara Arab kepada Qatar tidak berdampak terhadap perseroan. Oooredoo merupakan salah satu dari beberapa pemegang saham, tetapi mayoritas kepemilikan sahamnya.

"Sejauh ini tidak ada. Perusahaan terdaftar sebagai perusahaan Indonesia dan juga revenue dari sini," lewat pesan singkat Alexander kepada Liputan6.com.

Untuk rekomendasi saham, Aditya menilai saham Indosat berada di pergerakan moving average (MA) 200 harian. Ia mengatakan, pelaku pasar yang ingin beli saham Indosat bisa buy on weakness bila harga sahamnya dapat tembus di bawah level Rp 6.400.

"Bisa entry buy di level 6.000. Kalau level support 6.400 dalam 1-2 hari maka itu support kuat. Harga saham Indosat bisa berada di kisaran 6.500-6.800," ujar Aditya.

Sedangkan Reza memprediksi level support kuat saham PT Indosat Tbk di kisaran Rp 6.275-Rp 6.300 per saham.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.