Sukses

Qatar Dikucilkan, Bagaimana Investasi Ooredoo di Indosat?

Ooredoo Asia Pte Ltd asal Qatar merupakan pemegang saham mayoritas PT Indosat Ooredoo Tbk.

Liputan6.com, Jakarta Sejumlah negara Arab memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar. Hal ini berimbas ke sektor penerbangan dengan Qatar Airways menghentikan penerbangan ke sejumlah negara Arab. Lalu bagaimana dampak krisis teluk tersebut dengan bisnis di Indonesia?.

Salah satu jadi perhatian yaitu pemegang saham PT Indosat Ooredoo Tbk (ISAT) asal Qatar. Salah satu pemegang saham mayoritas Indosat Ooredoo yaitu Ooredoo Asia Pte Ltd sebesar 65 persen.

Ooredoo sebelumnya bernama Qatar Telecom merupakan penyedia layanan komunikasi di Qatar. Perusahaan itu menjadi penyedia jasa komunikasi untuk telepon genggam, jasa nirkabel, dan telepon tetap dengan segmen pemasaran mulai dari aktivitas jasa komunikasi domestik hingga internasional.

Lalu bagaimana manajemen Indosat menanggapi ada krisis di Timur Tengah tersebut? Direktur Utama PT Indosat Ooredoo Tbk Alexander Rusli menuturkan kalau krisis di Timur Tengah itu tak berdampak ke bisnis perseroan. Ooredoo hanya salah satu dari beberapa pemegang saham, namun mayoritas di Indosat Ooredoo.

"Sejauh ini tidak ada. Ooredoo hanya salah satu dari beberapa pemegang saham namun pegang mayoritas. Perusahaan terdaftar sebagai perusahaan Indonesia dan juga revenue dari sini," ujar Alexander lewat pesan singkat kepada Liputan6.com, Rabu (7/6/2017).

Ia juga mengatakan, kalau kondisi di Qatar juga tidak pengaruhi investasi Ooredoo di Indosat. "Tidak (pengaruhi)," ujar dia.

Sebelumnya Analis PT Semesta Indovest Aditya Perdana menuturkan, sentimen negatif pemutusan hubungan diplomatik negara Arab kepada Qatar mempengaruhi pelaku pasar terhadap saham Indosat. Pelaku pasar khawatir bagaimana dengan investasi Ooreedoo ke Indosat ke depan dengan ada dampak pemutusan hubungan diplomatik Arab Saudi, Bahrain, Mesir dan Uni Emirat Arab kepada Qatar.

"Berita berperan untuk pergerakan saham sehingga jadi negatif. Efek dari pemutusan hubungan diplomatik negara Arab kepada Qatar menjadi paling masuk akal. Ini jadi katalis negatif," ujar Aditya saat dihubungi Liputan6.com.

Sedangkan ada seruan boikot indosat yang menjadi trending topik twitter sejak Senin lalu, Aditya menilai sentimen itu tidak terlalu besar. Dengan ada klarifikasi dari manajemen Indosat, menurut Aditya diharapkan dapat memberikan penjelasan kepada pelaku pasar.

Aditya pun memprediksikan, sentimen negatif baik pemutusan hubungan diplomatik kepada Qatar dan seruan boikot indosat hanya jangka pendek imbasnya ke pergerakan saham Indosat. Ia pun mengimbau pelaku pasar tidak panik.

Pada perdagangan saham Rabu pekan ini, saham PT Indosat Ooredoo Tbk melemah 6,15 persen ke level Rp 6.100 per saham. Total frekuensi perdagangan 637 kali dengan nilai transaksi Rp 5,2 miliar.

Sejumlah negara Arab memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar. Arab Saudi melalui kantor berita SPA mengatakan, pemutusan hubungan diplomatik diperlukan untuk melindungi negara itu dari terorisme dan ekstremisme.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.