Sukses

Sektor Energi Bebani Penguatan Wall Street

Investor merespons positif kesaksikan mantan pimpinan FBI James Comey mendorong wall street menguat terbatas.

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat meski terjadi penurunan tajam di saham energi. Penguatan wall street terjadi usai mantan direktur FBI James Comey memberikan kesaksian tertulis.

James Comey yang diberhentikan oleh Presiden AS Donald Trump pada bulan lalu menyatakan kalau Trump memintanya membatalkan penyelidikan mantan penasihat keamanan nasional Michel Flynn. Namun rincian kesaksian Comey direspons positif oleh pasar. Diharapkan kesaksian itu diberikan kepada komite senat pada Kamis pekan ini.

Investor khawatir pernyataan tambahan apapun dapat mengurangi sentimen positif di pasar terutama untuk agenda Trump memangkas pajak dan peraturan. Adapun harapan investor terhadap agenda Trump itu selama ini mendorong reli di bursa saham.

"Mereka berharap bahwa tidak ada sesuatu di sana yang lebih berbahaya. Kesaksian itu tidak separah yang seharusnya terjadi. Ini memberikan kelegaan di pasar," ujar Peter Costa, Presiden Direktur Empire Executions, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (8/6/2017).

Ia menambahkan, reaksi pasar terhadap ucapan Comey bukanlah suatu yang sangat besar.

Pada penutupan perdagangan saham Rabu (Kamis pagi WIB), indeks saham Dow Jones menguat 37,46 poin atau 0,18 persen ke level 21.173,69. Indeks saham S&P 500 mendaki 3,81 poin atau 0,16 persen ke level 2.433,14. Indeks saham Nasdaq bertambah 22,32 poin atau 0,36 persen ke level 6.297,38.

Sektor energi membebani laju wall street. Sektor saham energi di indeks saham S&P 500 turun 2 persen. Hal itu didorong harga minyak mentah AS melemah 5 persen karena kenaikan persediaan AS yang tak terduga. Sementara itu, harga minyak mentah Brent melemah hampir 4 persen.

Saham yang menguat terbesar di indeks saham S&P 500 didorong saham Signet Jewelers naik 4 persen. Sedangkan saham yang menekan laju bursa saham yaitu saham Newfield Exploration tergelincir 7 persen.

Investor juga memantau pemilihan umum di Inggris dan pertemuan bank sentral Eropa pada Kamis pekan ini. Bank sentral Eropa diharapkan dapat mempertahankan kebijakan moneternya yang akomodatif hingga akhir tahun.

Untuk volume perdagangan saham tercatat 6,6 miliar saham, dan sesuai dengan rata-rata perdagangan selama 20 hari terakhir.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.