Sukses

Sektor Teknologi Tekan Wall Street

Pelaku pasar melakukan aksi jual saham teknologi sehingga menekan wall street menjelang akhir pekan ini.

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi. Saham teknologi yang alami aksi jual mendorong indeks saham Nasdaq dan S&P melemah.

Padahal sektor saham teknologi melonjak sepanjang 2017, dan mendorong reli indeks saham acuan. Namun sektor itu pun akhirnya melemah sekitar 2,7 persen. Bursa saham AS itu pun ditopang penguatan sektor saham keuangan. Selain itu, sektor saham energi naik 2,5 persen dan keuangan mendaki 1,9 persen.

"Hari ini terjadi rotasi, dan pelaku pasar keluar dari sektor teknologi, dan berpindah ke sektor lainnya," ujar Mark Kepner, Direktur Themis Trading, seperti dikutip dari laman Reuters, Sabtu (10/6/2017).

Pada penutupan perdagangan saham Jumat (Sabtu pagi WIB), indeks saham Nasdaq melemah 113,85 poin atau 1,8 persen ke level 6.207,92. Indeks saham S&P turun tipis 2,02 poin atau 0,08 persen ke level 2.431. Indeks saham Dow Jones menguat 89,44 poin atau 0,42 persen ke level 21.271,97.

Saham Apple turun 3,9 persen, dan membebani ketiga indeks saham acuan tersebut. Sedangkan saham Facebook dan Alphabet melemah dari 3 persen. Saham Microsoft tergelincir 2,3 persen, dan saham Nvidia susut 6,5 persen ke level US$ 149,60.

"Saham teknologi melemah sudah waktu lama. Investor memanfaatkan sentimen laporan keuangan untuk mengambil keuntungan," ujar Direktur Prudential International Investments Adviser John Praveen.

Sebelumnya pada awal perdagangan, investor mengabaikan peristiwa politik di Inggris dan Amerika Serikat. Bursa saham AS alami penguatan di awal sesi usai pemilihan umum di Inggris. Hasilnya partai konservatif kehilangan suara mayoritas di parlemen.

Selain itu, investor juga fokus melihat kesaksian mantan direktur FBI James Comey, tetapi tidak terlalu menganggu pasar.

Pelaku pasar pun cenderung menanti pendapatan kongres soal hasil rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk memangkas pajak dan peraturan. Ditambah hasil pertemuan bank sentral AS atau the Federal Reserve pada pekan depan. Bank sentral AS akan menaikkan suku bunga pada pertemuan Juni ini.

"Pasar kelihatannya mengharapkan suku bunga bank sentral AS naik, tetapi mereka akan menaikkannya secara bertahap," tambah Praveen.

Adapun volume perdagangan saham sekitar 8,7 miliar saham di bursa saham AS atau wall street. Angka ini di atas rata-rata perdagangan saham sekitar 6,7 miliar saham.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.