Sukses

Pemerintah Dorong Pertamina Serap Gas Blok Masela

Gas bumi yang diproduksi dari Blok Masela memiliki potensi untuk diserap Pertamina.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perindustrian mendorong PT Pertamina (Persero) ‎untuk bisa menyerap gas dari Blok Masela. Kementerian Perindustrian meminta kepada Pertamina untuk membangun industri petrokimia dan mengolah gas Blok Masela menjadi Liqufied Petroleum Gas (LPG).

Direktur Industri Kimia Hulu ‎Kementerian Perindustrian Muhammad Khayam mengatakan, gas bumi yang diproduksi dari Blok Masela memiliki potensi bisa diserap Pertamina. Caranya dengan membangun industri petrokimia dan mengubahnya menjadi Dimethil Ether (DME) yang akan dijadikan bahan baku LPG.

Kami dorong Pertamina bisa masuk juga, terutama ‎kalau mereka mau masuk ke DME," kata Khayam, di Jakarta, Selasa (13/6/2017).

Sayangnya, Khayam melanjutkan, Pertamina telah menyatakan tidak berminat menyerap gas dari Masela. Padahal sebenarnya dengan menyerap gas dari Blok Masela kemudian diubah menjadi DME‎ akan mengurangi impor bahan baku LPG.

"Pertamina tidak jadi ambil gas Masela, kalau mereka masuk DME jadi itu kan juga signifikan untuk mengurangi impor. Tapi langsung dijawab Bu Yenni (Direktur gas Pertamina) tidak usah," papar dia.

Pemerintah memang tengah mencari pembeli gas dari Blok Masela, Maluku. Kepastian adanya pembeli sangat dibutuhkan, untuk mempercepat pengembangan blok tersebut.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, pembeli gas dari Blok Masela masih mempertimbangkan harga, titik serah, dan waktu pasokan gasnya.

"Gas dari Masela untuk industri. Pembeli tergantung dari harga dan delivery point dan waktunya kapan," kata Airlangga, di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Senin (12/6/2017).

Airlangga menuturkan, saat ini sudah ada potensi beberapa industri untuk menyerap gas dari Blok Masela, di antaranya industri pupuk dan petrokimia untuk memproduksi methanol. Untuk lokasi pembangunan industri akan menyesuaikan penetapan pembangunan fasilitas pengelolaan gasnya.

‎"Kalau potensi sudah ada. Pabrik pupuk, methanol, dan dimetyl ether. Ini gasnya dari Masela. Kalau lokasi pabrik tergantung nanti titiknya ada di mana," ucap dia. 

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.