Sukses

5 Kebiasaan Belanja Lebaran yang Bikin Bangkrut

Jangan sampai setelah lebaran usai, barulah kita sadar besarnya pengeluaran dan banyak makanan yang akhirnya mubazir.

Liputan6.com, Jakarta - Menjelang lebaran, orang-orang biasanya mulai menyetok bahan makanan berikut sembako untuk keperluan lebaran. Tidak heran kalau supermarket dan pasar penuh sesak.

Namun perasaan takut kehabisan stok barang ini acapkali membuat kita belanja impulsif. Setelah lebaran usai, barulah kita sadar besarnya pengeluaran dan banyak makanan yang akhirnya mubazir.

Sebelum bangkrut alias benar-benar kehabisan uang usai lebaran, hindari kesalahan belanja seperti dikutip dari CekAja.com:

1. Terjebak diskon

Saat bulan Ramadan sampai lebaran, diskon alias potongan harga akan banyak menghiasi tempat perbelanjaan. Biasanya jika melihat diskon, kita langsung berpikir kalau otomatis harga menjadi lebih murah. Tapi ini tidak selalu terjadi.

Biasanya tempat perbelanjaan punya trik untuk menyiasati agar tetap untung. Misalnya dengan menaikkan harga asli lalu memberi diskon, memberlakukan promo beli dua gratis satu, atau diskon setelah minimal pembelanjaan tertentu.

2. Ngotot membeli merek tertentu

Memang acapkali kita menemukan situasi di mana pepatah ‘ada harga ada barang’ berlaku. Maksdunya kalau harganya mahal, biasanya kualitas barang memang bagus. Tapi ini bukan jaminan mutlak. Karena faktanya banyak barang dengan kualitas baik yang dijual dengan harga terjangkau.

Nah ketika Anda ngotot membeli merek tertentu yang lebih mahal, sedangkan ada barang yang sama dengan kualitas sama bagusnya namun harganya lebih murah, sebenarnya Anda tengah melakukan pemborosan. Turunkan sedikit gengsimu demi penghematan.

Tonton video menarik berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

tanggal kadaluarsa



3. Mengabaikan tanggal kadaluarsa

Kalau ini biasanya terjadi saat beli bahan makanan. Ketika membeli dalam jumlah besar, kita kurang jeli dalam memperhatikan tanggal kadaluarsa. Tentunya makanan yang sudah kadaluarsa tidak baik dikonsumsi bahkan bisa membahayakan kesehatan.

4. Tertarik pada kemasan menarik

Kemasan yang bagus memang sengaja dibuat untuk menarik konsumen. Apalagi saat lebaran, makanan seperti kue kering, cokelat, biskuit akan diletakkan di kotak lalu dihias pita.

Memang kemasan seperti ini praktis kalau Anda berniat memberikannya sebagai hadiah lebaran. Tapi kalau untuk konsumsi sendiri, membeli satuan bisa jadi harganya lebih murah meski tidak dikemas menarik.

3 dari 3 halaman

Tak ada perhitungan



5. Belanja tanpa perhitungan

Kalau setiap tahunnya rumah banyak didatangi keluarga dan kerabat, coba hitung kira-kira berapa orang yang biasa datang sehingga Anda bisa menyiapkan porsi hidangan secara pas.

Seminggu sebelum lebaran, Anda bisa menghitung berapa pengeluaran untuk menjamu tamu.

Memang, dalam menyediakan makanan, lebih baik lebih daripada kurang. Tapi kalau kelebihannya berkimpah dan jadi mubazir, selain boros juga sangat disayangkan.

Begitu juga jika ingin membeli sarung, peci, mukena, dan lain-lain untuk dibagikan pada kerabat. Hitung jumlah yang pasti agar anggaran bisa tersusun dengan baik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.