Sukses

KPPU Yakin Harga Daging Tetap Stabil hingga Lebaran

KPPU berkomitmen mengawal kestabilan harga pangan, khususnya daging sapi, selama bulan Ramadan dan Idul Fitri lewat sidak.

Liputan6.com, Jakarta Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) optimistis harga daging sapi akan tetap stabil hingga menjelang perayaan Idul Fitri. Sebab, pasokan daging sapi di pasaran untuk memenuhi kebutuhan masyarakat telah terjamin.

Hal ini berdasarkan hasil inspeksi mendadak KPPU bersama Tim Satuan Tugas (Satgas) Pangan di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Karawaci pada Minggu malam (18/6/2017).

Ketua KPPU Syarkawi Rauf mengatakan, pihaknya tetap berkomitmen untuk mengawal kestabilan harga pangan khususnya daging sapi selama bulan Ramadan dan Idul Fitri lewat sidak ke sejumlah RPH.

Menurut dia, berdasarkan hasil kunjungan sidak di RPH Karawaci, diketahui pasokan sapi siap potong mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Lebaran.

"Kami ingin mengecek ketersediaan dan pasokan daging sapi dari feedloter ke RPH dan bagaimana kelancaran pasokan dari RPH ke retailer. Hasilnya, RPH siap untuk memenuhi kebutuhan konsumen, sehingga tidak ada alasan di konsumen ada kenaikan harga daging sapi," kata Syarkawi, Senin (19/6/2017).

Saat ini, ujarnya, harga jual daging sapi segar di tingkat konsumen mencapai Rp 110.000 hingga Rp 120.000 per kilogram (kg), sedangkan harga daging beku mencapai Rp 80.000 per kg dan harga daging kerbau Rp 65.000 per kg. Kondisi harga jual ini merupakan yang termurah dalam sepuluh tahun terakhir sepanjang musim puasa dan Lebaran.

Syarkawi menjelaskan, pasokan sapi siap potong di RPH Karawaci normalnya mencapai 40 ekor per hari. "Nanti menjelang lebaran sampai H-2, pasokan sapi akan naik empat kali lipat hingga 160 ekor per hari," jelas dia.

Dengan terpenuhinya pasokan tersebut, Syarkawi menjamin tidak akan ada gejolak harga jual daging sapi di tingkat konsumen pada Lebaran Idul Fitri depan.

"Secara keseluruhan pada Mei dan Juni 2017 ini,  total kebutuhan daging sapi diproyeksikan hanya mencapai 64.000 ton, sedangkan pasokan diprediksi mencapai 82.000 ton. Jadi, masih ada surplus," ujar Syarkawi. (Reza Efendi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.