Sukses

PLTP Tulehu Tambah Pasokan Listrik 33 Persen

PLN mulai menggarap proyek PLTP Tulehu yang konsensi wilayah kerja panas buminya didapat sejak 1997.

Liputan6.com, Tulehu - PT PLN (Persero) mulai menggarap proyek pembangkit listrik panas bumi (PLTP) Tulehu di Desa Suli, Maluku Tengah pada Selasa (20/6/2017). Kehadiran PLTP Tulehu diharapkan menambah pasokan listrik sekitar 33 persen.

Direktur Perencanaan Korporat PT PLN (Persero) Nicke Widyawati menuturkan, PLTP Tulehu merupakan proyek lama yang digarap sejak 1997. 

Saat itu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) memberikan konsesi wilayah kerja panas bumi kepada PLN.  Selanjutnya PLN melakukan survei lanjutan feasibility study (FS) dengan Japan International Cooperation Agency (JICA).

"2011 melakukan drilling pertama hasilnya menggembirakan. Ini punya potensi 60 MW setelah hasilnya positif. Selanjutnya pembebasan lahan dan pembangunan infrastruktur, akses jalan tinggal dilakukan," ujar dia, saat ditemui pada acara groundbreaking PLTP Tulehu, Tulehu, Maluku Tengah.

Sementara itu, Direktur Regional Wilayah Maluku Papua PT PLN Haryanto W.S mengatakan, lamanya realisasi proyek lantaran kendala pembebasan lahan dan dana. "Masalah loan dan pembebasan tanah," ujar Haryanto.

PLTP Tulehu ini berkapasitas 2x10 MW. Pengembangan PLTP Tulehu ini dilakukan dua tahap. Pada tahap pertama dikembangkan 20 MW. Diperkirakan pembangunan 7 sumur di PLTP Tulehu.

Pada tahap pertama akan dibangun empat sumur tambahan dengan tiga sumur produksi dan satu sumur injeksi. Kemudian pada tahap kedua yang terdiri dari dua sumur produksi dan satu sumur injeksi.

PLTP pertama dibangun di Maluku ini diharapkan beroperasi secara komersial pada 2019. PLTP yang dibangun di atas lahan 1.920 hektare (ha) tersebut akan perkuat sistem kelistrikan di Ambon yang saat ini dihasilkan dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dengan daya mampu 61,9 MW dan beban puncak 54 MW. Nilai kontrak US$ 31 juta.

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.