Sukses

Menyusul Penguatan Wall Street, Bursa Asia Dibuka Naik

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Asia dibuka menguat pada perdagangan Kamis pekan ini, menyusul kenaikan yang dibukukan oleh bursa Amerika Serikat (AS) atau Wall Street. Para pelaku pasar sedang mencermati komentar dari gubernur Bank sentral.

Mengutip CNBC, Kamis (29/6/2017), Indeks Nikkei Jepang naik 0,36 persen. Indeks Kospi Korea Selatan langsung mencatatkan rekor tertinggi dan sempat melewati level 2.400. Kospi diperdagangkan naik 0,59 persen. Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,6 persen dipimpin oleh saham-saham dari sektor energi dan teknologi.

Pasar saham China juga menghijau. Indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,68 persen. Sedangkan Shanghai Composite naik 0,14 persen. Untuk Shenzhen Composite menguat 0,32 persen. Pasar saham Indonesia masih tutup pada perdagangan hari ini karena memperingati hari raya Idul Fitri.

Gubernur Bank Sentral Eropa Mario Draghi pada Selasa mengeluarkan pernyataan mengenai penyesuaian stimulus. Tapi pernyataan tersebut ditangkap meleset oleh para analis bahwa Bank Sentral Eropa akan memperketat kebijakan.

Seorang sumber Reuters menyatakan bahwa sebenarnya Draghi memberikan sinyal toleransi terhadap inflasi yang lebih lemah dan tidak akan memperketat kebijakan.

Dampak dari komentar Draghi tersebut,euro menguat cukup tajam dalam dua hari terakhir. Bahkan sempat menyentuh level tertinggi di 1,1394 per dolar AS.

Di AS sendiri, Wall Street menguat pada penutupan perdagangan Rabu dan S&P 500 mencetak prosentase kenaikan terbesar dalam dua bulan. Pendorong penguatan Wall Street karena kenaikan saham-saham sektor finansial dan teknologi.

Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 143,95 poin atau 0,68 persen menjadi 21.454,61. S&P 500 naik 21,31 poin atau 0,88 persen menjadi 2.440,69. Sedangkan Nasdaq Composite menambahkan 87,79 poin atau 1,43 persen menjadi 6.234,41.

Saham-saham di sektor perbankan menjadi pendorong kenaikan Wall Street. Saham sektor tersebut mampu naik 1,6 persen. Saham JP Morgan chase dan Bank of America meningkat lebih dari 2 persen. Penguatan saham perbankan dibantu oleh kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah 10 tahun dan melebarnya jarak imbal hasil antara obligasi jangka pendek dengan obligasi jangka panjang.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.