Sukses

Jadi Sumber Irigasi, Kementerian PUPR Restorasi Danau Sentarum

Danau ini dinilai penting sebagai sumber air untuk memenuhi kebutuhan air bersih dan irigasi

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen-PUPR) melakukan pemulihan atau restorasi Danau Sentarum, Kalimantan Barat. Keberadaan danau ini dinilai penting sebagai sumber air untuk memenuhi kebutuhan air bersih dan irigasi di provinsi tersebut.

Danau Sentarum yang telah ditetapkan sebagai Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS) merupakan kompleks danau-danau yang terdiri dari 20 buah danau besar dan kecil. Taman nasional ini memiliki keanekaragaman flora dan fauna yang luar biasa dan tidak dimiliki daerah lain.

Di samping itu, restorasi dibutuhkan karena Danau Sentarum berperan sebagai salah satu penjaga sumber air dan untuk memenuhi kebutuhan air bersih maupun irigasi di Kalimantan Barat. Selain pengembalian fungsi utamanya, restorasi juga bertujuan mengembangkan sebagai tujuan ekowisata.

Terlebih, lokasinya yang dilalui jalan perbatasan Kalbar ruas Putusibau-Nanga Badau yang kondisinya sudah baik karena telah dilakukan penanganan oleh Ditjen Bina Marga, Kemen-PUPR.

"Danau Sentarum menjadi sumber utama Sungai Kapuas dan merupakan daerah tangkapan air yang secara alamiah merupakan reservoir yang dapat mengatur tata air Sungai Kapuas," kata Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan I Iriandi Azwartika dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (2/7/2017).

Dia menjelaskan, saat musim kemarau tiba, tinggi permukaan Sungai Kapuas akan berangsur-angsur turun. Pada saat itu, air dari Danau Sentarum akan mengalir ke Sungai Kapuas sehingga debit air di sungai relatif stabil.

Akibatnya, pada saat puncak musim kemarau, keadaan Danau Sentarum dan daerah sekitarnya akan menjadi hamparan tanah kering yang luas. Dan, ikan-ikan yang tadinya berada di danau akan terlihat jelas di kolam-kolam kecil.

"Penyurutan air di Danau Sentarum juga sudah mencapai tahapan yang sangat ekstrem. Di beberapa bagian ada yang surutnya sampai empat meter dalam tiga hari. Padahal, lazimnya penurunan debit air hanya setengah meter. Jika di musim hujan, bisa terjadi banjir karena tinggi debit air mencapai 13 meter. Padahal, normalnya tiga sampai delapan meter," kata dia.

Dalam kondisi normal, kedalaman Danau Sentarum berkisar antara 3-8 meter. Namun jika airnya surut, kedalaman danau hanya berkisar 2-3 meter dan dalam dua tahun terakhir, penurunan air Sentarum sangat ekstrem.

Restorasi yang dilakukan di Danau Sentarum adalah yang berkaitan dengan pembangunan infrastruktur sumber daya air (SDA) seperti pembangunan bendung dan jaringan daerah irigasi, peningkatan embung atau resapan air, hingga pembangunan tanggul Danau Sentarum.

Berdasarkan data dari Ditjen SDA, Balai Wilayah Sungai Kalimantan I Kemen-PUPR, Danau Sentarum merupakan kawasan basah yang terluas di Indonesia bahkan juga di Asia Tenggara.

Luas Danau Sentarum kurang lebih 132 ribu hektare. Kawasan basah ini terletak di bagian pedalaman hulu Sungai Kapuas atau berjarak sekitar 700 km dari muara Sungai Kapuas di Pontianak.

Selain merestorsi Danau Sentarum, pemerintah juga terus mendorong penyelesaian pembangunan jalan perbatasan Kalimantan Barat dari Temajuk-Nanga Badau. Saat ini pembangunan jalan tersebut telah berhasil ditembus. ‎Sementara dari Nanga Era hingga batas Kaltim masih dalam pengerjaan.

Secara keseluruhan, progres fisik pembangunan jalan perbatasan Kalbar telah mencapai mencapai 85 persen. Antara lain, dari 27 km jalan perbatasan yang diprogramkan pengaspalannya pada tahun ini pada ruas Putussibau-Badau, kini tersisa tinggal 10 km lagi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.