Sukses

Ikuti Wall Street dan Bursa Asia, IHSG Melemah

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak melemah di awal sesi perdagangan. Ini mengikuti bursa saham Wall Street yang juga melemah.

Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak melemah di awal sesi perdagangan. Ini mengikuti bursa saham Wall Street yang juga melemah.

Pada pembukaan perdagangan saham, Kamis (6/7/2017), IHSG turun tipis 3,6 poin atau 0,07 persen ke level 5.846,58

Ada sebanyak 53 saham menguat sehingga menahan pelemahan IHSG. Sedangkan 50 saham melemah dan 80 saham diam di tempat.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.847,65 dan terendah 5.838,98. Total frekuensi perdagangan saham 4.673 kali dengan volume perdagangan 84,3 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 111,8 miliar.

Investor asing melakukan aksi beli Rp 15,3 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.400.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah dipimpin oleh pelemahan sektor konstruksi 0,45 persen, sektor industri dasar 0,24 persen dan sektor barang konsumsi 0,19 persen.

Sementara sektor saham yang menguat dipimpin oleh sektor keuangan 0,33 persen, sektor perkebunan 0,09 kemudian sektor perdagangan 0,04.

Saham-saham yang cetak top gainers antara lain saham MABA naik 25 persen ke level Rp 625 per saham, saham MPOW melonjak 25 persen ke level Rp 530 per saham, dan saham SDRA mendaki 9,15 persen ke level Rp 895 per saham.

Saham-saham yang jadi top losers antara lain saham KOIN turun 24,67 persen ke level Rp 226 per saham, saham ARMY merosot 9,17 persen ke level Rp 525 per saham, dan saham NAGA tergelincir 7,41 persen ke level Rp 250 per saham.

nalis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi memperkirakan IHSG di level support 5.795 dan resistance 5.860.

Lanjar menjelaskan, sehari sebelumnya, IHSG ditutup menguat pada level 5.849,58 atau sebanyak 24,52 poin. "Indeks sektor infrastruktur memimpin penguatan sebesar 1,25 persen," kata dia di Jakarta, Jumat (7/7/2017).

Penguatan, kata dia, didukung oleh kenaikan saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) sebesar 1,53 persen. Nilai transaksinya mencapai Rp 347,13 miliar. "Namun investor asing masih tercatat net sell sebesar Rp 517,30 miliar," ujar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini