Sukses

5 Penyebab Kamu Sulit Kaya Meski Sudah Kerja Keras

Banyak orang yang sudah bekerja keras dalam waktu cukup lama, tapi tidak kunjung kaya. Kira-kira apa penyebabnya ya?

Liputan6.com, Jakarta - Setelah bekerja keras, seseorang tentu ingin menikmati hasilnya. Misalnya menjadi seorang berkecukupan dengan sejumlah kebutuhan mendasar dan kebutuhan penunjang pada saat ini maupun di masa mendatang. Itulah kondisi seseorang bisa disebut kaya.

Namun banyak orang yang sudah bekerja keras dalam waktu cukup lama, tapi tidak kunjung kaya. Mereka tidak memiliki aset yang bisa dinikmati saat ini, maupun asset untuk memenuhi kebutuhan di masa mendatang. Ternyata kerja keras dan kerja dalam waktu yang lama bukan patokan seseorang akan menjadi kaya.

Ada banyak sekali hal yang bisa menyebabkan orang itu bisa kaya atau tidak. Salah satunya dari pengelolaan uang yang tidak tepat. Selain uang, sebenarnya penyebab lain ialah karena secara umum tidak bisa mengelola asset yang dimiliki seperti property, bahkan aset berupa keahlian diri dan jaringan yang dimiliki.  

Apa penyebab gagal menjadi kaya raya padahal kerja keras yang dilakukan dirasa sudah maksimal? Berikut lima penyebab seperti dikutip dari Halomoney.co.id:

1. Keuangan Tidak Seimbang alias Boros

Gaya hidup boros bisa menimpa mereka yang memiliki penghasilan besar maupun yang masih pas-pasan dengan gaji Rp 3 juta hingga Rp 5 juta sebulan.  Mereka tidak bisa mengatur keuangan, menyeimbangkan antara pemasukan dan pengeluarannya.

Selain itu, mereka tidak bisa menghemat pengeluaran yang sebenarnya tidak diperlukan. Akibatnya, penghasilan yang diterima selalu habis untuk belanja dan hiburan. Orang-orang yang boros umumnya akan mengalami kesulitan finansial, memiliki utang yang besar dan sulit melunasinya.

2. Tidak Mau Menabung

Kesalahan umum yang sering terjadi, mereka yang telah memiliki penghasilan, sekecil apapun penghasilannya, ialah tidak mau menabung. Mereka tidak mau menyisihkan di awal sebesar 20 persen-30 persen dari penghasilan bulanan.

Penghasilan yang diterima selalu habis untuk kebutuhan saat ini. Padahal menabung merupakan cara awal untuk memiliki dana untuk kebutuhan darurat dan berinvestasi ke aset finansial seperti reksa  dana dan saham maupun aset non finansial seperti properti dan emas.

Simak video menarik di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tak Mau Investasi



3. Tak Mau Investasi

Kesalahan lain yang sering dilakukan oleh orang berpenghasilan adalah tidak berani untuk berinvestasi. Setelah memiliki tabungan yang cukup untuk memulai investasi, uang tersebut tidak kunjung diinvestasikan. Hanya diam di rekening tabungan. Padahal dengan hanya rutin menabung, uang Anda tidak akan bisa mengejar inflasi.

Investasi bisa dilakukan pada instrumen finansial (deposito, obligasi ritel, reksadana) dan non finansial (emas, properti). Bahkan saat ini berinvestasi sudah sangat mudah. Anda tidak perlu menunggu hingga memiliki dana yang besar. Investasi dapat Anda lakukan secara rutin setiap bulan dengan nilai kecil.

Dengan fasilitas investasi secara online di instrumen reksadana, emas hingga layanan investasi di situs fintech peer to peer landing, Anda bisa cepat mengembangkan uang Anda.

Dalam berinvestasi Anda bisa rugi bisa untung. Maka dari itu Anda perlu belajar mengenai cara berinvestasi yang legal dan menguntungkan.

Baca juga: Omzet Pedagang Turun, Ini Kiat Meningkatkan Omzet Usaha

4. Tidak terus belajar dan cepat memanfaatkan peluang

Seseorang yang sukses secara finansial selalu melakukan ini: selalu belajar dan cepat memanfaatkan peluang. Dia akan selalu mencari informasi dan belajar dari berbagai sumber: media, buku, seminar hingga belajar dari pengalaman diri sendiri dan orang lain.

Selain itu faktor lain ialah cepat mengambil keputusan dan memanfaatkan peluang. Dengan terus belajar, mencari informasi, para orang kaya tidak hanya menunggu peluang itu datang menghampirinya, namun mereka mencari dan memanfaatkan peluang yang ada.

3 dari 3 halaman

Negative thinking



5. Negative thinking

Salah satu penyebab seseorang tidak berkembang ialah memiliki pikiran negative (negative thinking). Negatif kepada dirinya maupun kepada orang lain sehingga tidak bisa bekerjasama dengan orang lain. Selain itu sifat ini cenderung melahirkan sikap pesimistis yang bisa menghambat seseorang untuk mencapai kekayaan.

Jangan heran jika Anda sulit menjadi kaya, karena Anda sendiri tidak yakin pada diri untuk mencapai kesuksesan finansial.

Rasa pesimistis akan menghambat Anda untuk berusaha lebih keras dan bangkit dari kegagalan yang dialami. Selain itu, Anda tidak memiliki inisiatif untuk mencoba hal baru yang dapat membuka peluang lebih baik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.