Sukses

Kemenkeu Tunggu Kajian Bappenas Terkait Dana Pemindahan Ibu Kota

Bappenas sedang mengkaji pemindahan ibu kota negara.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) masih akan menunggu hasil kajian yang dilakukan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas terkait pemindahan ibu kota, khususnya dalam hal pendanaan.

Wakil Menteri Keuangan, Mardiasmo menyatakan, pihaknya belum melakukan perhitungan soal besaran dana yang dibutuhkan dalam proses [pemindahan ibu kota](http://bisnis.liputan6.com/read/3024427/berapa-biaya-untuk-pindahkan-ibu-kota-ini-kata-bappenas "") ini.

"Kami belum (hitung), masih kajian di Bappenas. Bappenas belum selesai kajiannya," ujar dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (18/7/2017).

Sementara itu, terkait keinginan Bappenas agar dana pemindahan ibu kota ini ‎lebih banyak didanai oleh swasta, menurut Mardiasmo, hal tersebut akan diputuskan setelah ada hasil kajian dari Bappenas.

"Tanya ke Bappenas, yang buat kajian Bappenas," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, pemerintah terus mengkaji wacana pemindahan ibu kota negara. Rencananya pemerintah lebih banyak mengandalkan dana dari sektor swasta untuk pemindahan dan pembangunan ibu kota ini.

Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas, Kennedy Simanjuntak mengatakan, agar dana yang harus dikeluarkan oleh pemerintah tidak besar dalam pemindahan ibu kota ini, maka pemerintah ingin menarik sebanyak-banyaknya investor swasta untuk membangun ibu kota baru.

"Dari awal perintahnya melibatkan sebanyak mungkin swasta, seminimum mungkin pemerintah. Kita ingin kalau bisa 100 persen swasta, tapi kan tidak mungkin. Jadi seminimum mungkin pemerintah, jadi uang pemerintah lebih ke infrastruktur yang lain," ujar dia di Jakarta.

Kennedy mengungkapkan, untuk dapat menarik minat swasta, saat ini pihaknya tengah mengkaji model pembangunan ibu kota. Agar menarik, selain menjadi pusat administrasi, sekitar ibu kota juga perlu dibangun pusat bisnis dan kegiatan ekonomi.

"Ini kita cari bagaimana modelnya supaya swasta mau ikut. Itu lagi kita cari. Tidak mungkin satu ibu kota tidak hidup, yang namanya kota pasti ada daerah sekitarnya, nah itu bagaimana supaya menarik. Kalau desain ibu kota sekitarnya bagaimana supaya menarik, supaya pemerintah bisa dapat uang membangun yang ini," kata dia.

Namun, Kennedy belum bisa memastikan besaran dana yang dibutuhkan untuk membangun sebuah ibu kota baru. Menurut dia, hal tersebut akan tergantung dari lokasi dan desain dari ibu kota yang akan dibangun.

"Tergantung desain, lokasi, siapa yang tertarik ke sana.‎‎ Sekarang kan lagi cari di mana tempatnya. Pendanaannya belum, sekarang kan kajian pemilihan lokasi," ujar dia.

 

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.