Sukses

Top 3: Bukan Pilot, Pria Ini Berangkat Kerja Selalu Naik Pesawat

Berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Rabu (19/7/2017).

Liputan6.com, Jakarta - Jika Anda sering mengeluh karena selalu terjebak macet dalam perjalanan ke kantor atau jarak rumah yang terlampau jauh dari tempat kerja, maka kisah satu ini bisa membuat Anda merasa lebih beruntung.

Seorang pria asal Los Angeles harus menempuh jarak selama enam jam perjalanan untuk pergi ke kantor. Sebagian besar perjalanan tersebut, ia habiskan dengan menggunakan pesawat tebang.

Artikel mengani pria yang berangkat dan pulang kerja selalu menggunakan pesawat ini menjadi salah satu artikel yang banyak dibaca. Selain itu masih ada beberapa artikel lain yang layak untuk disimak.

Lengkapnya, berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Rabu (19/7/2017):

1. Rumah Jauh, Pria Ini Berangkat Kerja Naik Pesawat Tiap Hari

Seorang pria asal Los Angeles harus menempuh jarak selama enam jam perjalanan untuk pergi ke kantor. Sebagian besar perjalanan tersebut, ia habiskan dengan menggunakan pesawat tebang.

Setiap hari kerja, Curt Von Badinski bangun pada pukul 5 pagi. Ia kemudian mandi, berpakaian, sarapan, dan langsung berkendara ke Bandara Bob Hope Burbank. Di sana ia akan menaiki sebuah pesawat bermesin tunggal yang akan membawanya ke Oakland dalam perjalanan selama 90 menit.

Berita selengkapnya baca di sini

2. Krisis Ekonomi dan Awal Mula Keterbukaan Informasi Keuangan

Krisis keuangan global 2008 menghantam perekonomian di banyak negara, termasuk negara maju seperti Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Atas hal tersebut, negara-negara itu pun berupaya memperbaiki kebijakan fiskal guna memperbaiki keuangan negara yang terpukul.

Alhasil, kebijakan fiskal yang diambil ialah memobilisasi sumber daya domestik termasuk di dalamnya pajak. Hal ini menjadi latar belakang pertukaran informasi perpajakan atau dikenal Automatic Exchange of Information (AEoI).

Berita selengkapnya baca di sini

3. Diprotes China soal Laut Natuna Utara, Ini Pembelaan Menteri Susi

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menegaskan perubahan nama Laut China Selatan menjadi Laut Natuna Utara tidak menyalahi ketentuan. Meskipun perubahan nama tersebut mendapat protes dari pemerintah China.

Susi menyatakan wilayah tersebut merupakan bagian dari perairan Indonesia. Oleh sebab itu, pemerintah Indonesia berhak melakukan perubahan nama pada wilayah ini.

"Loh, itu kan laut wilayah kita, Laut Natuna Utara bukan Laut China Selatan. Itu Laut Natuna Utara," ujar dia.

Berita selengkapnya baca di sini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini