Sukses

Tim Ahli Wakil Presiden: Kalau Mau Reshuffle Harus Tahun Ini

Reshuffle kabinet merupakan kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Liputan6.com, Jakarta Isu perombakan (reshuffle) kabinet santer terdengar  belakangan ini. Beberapa menteri pun diisukan bertukar posisi hingga diganti dari posisinya.

Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Sofjan Wanandi mengaku tak mengetahui hal tersebut. Sebab, itu merupakan kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Saya enggak melihat itu, itu sementara. Saya juga menanyakan masalah itu Wakil Presiden tapi kan urusan priority Presiden. Saya rasa Presiden sedang mengevaluasi. Mungkin sekarang jadi atau enggak," kata dia di Mahkamah Agung Jakarta, Kamis (20/7/2017).

Dia menuturkan, kalaupun reshuffle kabinet terjadi, harus dilakukan tahun ini. Itu karena pada tahun depan masuk periode pemilu.

"Tapi kalau mau memang segera dilakukan atau sama sekali jangan. Ini menurut saya penting sekali," kata dia.

Menurut Sofjan, memasuki masa pemilu, kebijakan bakal bersifat populis. Oleh sebab itu, semua terobosan kebijakan mesti segera dilakukan, termasuk di dalamnya mengenai reshuffle kabinet.

"Kalau tahun depan enggak mungkin lagilah, sebaiknya janganlah, karena tahun pemilu persiapan dan lain-lain. Kalau mau dilakukan semua mesti dilakukan tahun ini, termasuk kebijakan-kebijakan terobosan harus tahun ini. Karena tahun depan kebijakan sudah banyak populis bagaimana memenangkan pemilu, perbaikan ekonomi. Tahun ini harus dilakukan, termasuk reshuffle," tandas dia.

Juru Bicara Kepresidenan Johan Budi sebelumnya mengatakan, kabar perombakan kabinet bukan pertama kali terjadi. Satu waktu, rumor reshuffle memang sejalan dengan perombakan kabinet yang dilakukan Presiden.

Di sisi lain, saat kabar reshuffle kabinet santer, Presiden tidak juga mengubah susunan menteri.

"Jadi artinya apa? Untuk melakukan reshuffle atau tidak dalam kaitan ini hanya Presiden dan Wakil Presiden yang tahu. Jadi tidak tergantung dari sejauh mana ramainya rumor atau sejauh mana komentar partai pendukung atau partai yang tidak mendukung," ujar Johan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (17/7/2017).

Senada dengan Sofyan, dia menegaskan, perombakan kabinet merupakan kewenangan penuh Presiden dan Wakil Presiden. Jokowi juga menegaskan, tidak ada reshuffle dalam waktu dekat.

Tonton video menarik berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.