Sukses

Regasifikasi LNG Arun Terus Meningkat

LNG yang dikelola menjadi gas pipa dari fasilitas regasifikasi Arun mengalami peningkatan pada 2016.

Liputan6.com, Jakarta PT Perta Arun Gas meningkatkan pasokan gas bumi yang berasal dari fasilitas pengelolaan gas alam cair atau Liqufied Natural Gas (LNG) menjadi gas pipa (regasifikasi) ‎Arun Aceh.

Manager Production Plan and Process Enginering Perta Arun Gas Surkani Manan ‎mengatakan, pada awal kegiatan operasi di 2015, fasilitas tersebut mengelola 11 kargo LNG yang terdiri dari kilang LNG Tangguh Papua 10 kargo dan satu kargo berasal dari kilang LNG Donggi Senoro.

"Tahun pertama kami regasifikasi 11 kargo LNG," kata Sukarni, saat ditemui di Kantor Perta Arun Gas, Lhokseumawe, Aceh Utara, Kamiss (20/7/2017).

Penyerap gas bumi dari hasil regasifikasi Arun adalah PT PLN (Persero) sebanyak 10 kargo dan industri di Medan Sumatera Utara sebanyak satu kargo.

LNG yang dikelola menjadi gas pipa dari fasilitas regasifikasi Arun mengalami peningkatan pada 2016, yaitu sebanyak 14 kargo. Pada 2017 fasilitas yang dikelola oleh anak usaha PT Pertamina Gas (Pertagas) ini kembali meningkat menjadi 17 kargo.

"Tahun ini ada 17 kargo, 16 kargo dari Tangguh satu kargo dari Bontang Kalimantan Timur," tutur Sukarni.

Peningkatan pengelolaan LNG tersebut menyesuaikan memenuhi kebutuhan pembangkit listrik yang menggunakan bahan bakar gas di sekitar Arun. "Dari 17 kargo itu, 16 kargo untuk PLN ‎1 kargo untuk Pertagas, kemudian dialirkan lewat pipa ke Medan," ucap dia.

Sukarni mengungkapkan, untuk tahun depan pengelolaan LNG dari fasilitas regasifikasi Arun akan meningkat kembali, hal ini disebabkan peningkatan jumlah industri dan pembangkit listrik, yang membutuhkan pasokan gas dari fasilitas tersebut.

‎"Akan meningkat.‎ Jadi kami belum selesai perencanaan dari bayangan kami sekarang PIM 2 (Pupuk Iskandar Muda) 50 MMSCFD pembangkit 25-30 MMSCF, jadi akan ada tambahan 80 MMSCFD," ‎tandasnya.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.