Sukses

Jasindo Beri Perlindungan untuk 400 Ribu Hektar Lahan Padi

Jasindo mendapatkan tugas dari pemerintah menjalankan program asuransi usaha tani padi.

Liputan6.com, Jakarta - PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) atau Jasindo menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mendapatkan tugas dari pemerintah untuk menjalankan program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).

Hingga semester 1 2017, Asuransi Jasindo mampu meng-cover asuransi untuk 400 ribu hektar lahan padi milik petani di seluruh Indonesia.

"Kami optimistis sampai akhir tahun nanti target kita yang sebesar 1 juta hektar bisa tercapai," kata Kepala Unit Usaha Pertanian dan Mikro Pemerintah Jasindo Ika Dwinita S dalam keterangan tertulis, Kamis (20/7/2017).

Sejak produk asuransi ini dikeluarkan pada 2015, Asuransi Jasindo berhasil meng-cover asuransi tani padi kurang lebih hampir 250.000 hektar (ha) lahan. Pada 2016 mencatat sekitar 500.000 Ha.

Asuransi tani padi ini merupakan produk baru dalam rangka mendukung ketahanan pangan RI. Dengan premi yang dibayarkan sebesar Rp 36 ribu per ha per sekali tanam, petani bisa mengklaim Rp 6 juta per ha jika padi yang ditanam gagal panen. Sebagian besar gagal panen terjadi karena banjir dan serangan hama.

Sementara untuk catatan klaim, sampai dengan semester I-2017, Jasindo mencatat sudah mencapai Rp 60 miliar. Sampai akhir tahun prediksi klaim berkisar antara Rp 70 miliar-Rp 80 miliar.

Adapun sebaran wilayah asuransi ini ada di 27 provinsi. Sebaran terbesar ada di wilayah-wilayah lumbung padi yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan sebagian Kalimantan.

"Melalui AUTP petani tidak perlu khawatir akan bagaimana modal mereka jika pada musim ini panen mereka mengalami kerugian karena iklim yang tidak mendukung. Jadi mereka tetap merasa aman dan dapat terus bertani walau terjadi gagal panen," tambah Sekretaris Perusahaan Asuransi Jasindo, Yuko Gunawan. (Yas)

 

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.