Sukses

Saham Tiga Pilar Jadi Penekan Indeks, IHSG Ditutup Turun ke 5.765

Secara sektoral, sebagian besar sektor melemah, kecuali sektor saham perkebunan yang menguat 0,24 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah sepanjang perdagangan saham akhir pekan ini. Saham PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) menjadi salah penekan indeks.

Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (21/7/2017), IHSG melemah 59,78 poin atau 1,03 persen ke level 5.765,42. Indeks saham LQ45 juga turun 1,38 persen ke level 962,85. Sebagian besar indeks saham acuan melemah.

Ada sebanyak 121 saham menguat, tetapi tak mampu mendorong IHSG ke zona positif. Sedangkan 214 saham melemah sehingga menekan IHSG. Di luar itu 121 saham diam di tempat. Pada Jumat pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.831,46 dan terendah 5.760,95.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 269.698 kali, dengan volume perdagangan 6,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 4,6 triliun. Investor asing melakukan aksi jual Rp 429 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.308.

Secara sektoral, sebagian besar sektor melemah, kecuali sektor saham perkebunan yang menguat 0,24 persen dan sektor saham perdagangan naik 0,23 persen. Sektor saham aneka industri tertekan 3,43 persen dan menufaktur turun 1,47 persen. Disusul sektor saham keuangan yang melemah 1,17 persen.

Saham-saham yang cetak top gainers antara lain saham HDFA naik 34,72 persen ke level Rp 260 per saham, saham BIPP mendaki 28,21 persen ke level Rp 100 per saham, dan saham MABA melonjak 24,69 persen ke level Rp 1.515 per saham.

Saham-saham yang catatkan top losers antara lain saham AISA turun 24,92 persen ke level Rp 1.205 per saham, saham UNIT merosot 23,08 persen ke level Rp 220 per saham, dan saham TGKA tergelincir 22,59 persen ke level Rp 2.090 per saham.

Harga saham PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) terjun bebas karena perusahaan sedang tersandung kasus. Analis PT Recapital Sekuritas Indonesia, Kiswoyo Adi Joe berpendapat, penurunan ini karena aksi penggrebekan yang dilakukan kepolisian di gudang anak usaha AISA, yakni PT Indo Beras Unggul yang bergerak di industri dan perdagangan beras.

"(Turun tajam) Soal pabrik beras di Bekasi. Milik AISA kena kasus, yang di grebek ama polisi," kata dia kepada Liputan6.com, di Jakarta, Jumat (21/7/2017).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Indo Beras Unggul merupakan anak usaha PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk. PT Indo Beras Unggul bergerak di industri dan perdagangan beras. PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk secara tidak langsung memegang saham PT Indo Beras Unggul sebesar 100 persen.

Tim Satuan Tugas (Satgas) Ketahanan Pangan dan Operasi Penurunan Harga Beras Mabes Polri mengerebek sebuah gudang beras di Jalan Raya Rengas Bandung, Km 60, Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi pada Kamis 20 Juli malam.

Gudang milik PT Indo Beras Unggul itu, diduga melakukan praktik curang penjualan beras. Caranya, dengan mengganti kemasan beras bersubsidi untuk dikemas ulang menggunakan merek barang yang lebih berkualitas. Penggerebekan itu dipimpin langsung Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian dan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.