Sukses

First Travel Gali Lubang Tutup Lubang Biayai Promo Murah Umrah?

OJK menghentikan kegiatan penawaran perjalanan umrah promo First Travel mulai 18 Juli 2017.

Liputan6.com, Jakarta - Biro perjalanan jasa umrah PT First Anugerah Karya Wisata/First Travel telah menyedot perhatian lantaran belum juga memberangkatkan calon jemaah umrah ke Tanah Suci.

Satuan Tugas Penanganan Dugaan Tindakan Melawan Hukum di Bidang Penghimpunan Dana Masyarakat dan Pengelolaan Investasi atau Satgas Waspada Investasi pun memutuskan menghentikan kegiatan penghimpunan dana masyarakat dan pengelolaan investasi tanpa izin yang dilakukan 11 entitas, salah satunya biro perjalanan umrah PT First Anugerah Karya Wisata/First Travel tersebut mulai 18 Juli 2017.

OJK sudah mengundang seluruh perwakilan dari 11 entitas itu, namun perwakilan First Travel tidak hadir. Meski demikian, OJK tetap hentikan salah satu kegiatan yaitu program promo umrah karena diduga melanggar ketentuan perundang-undangan dan merugikan masyarakat.

Selain itu, OJK pun meminta perusahaan menghentikan penawaran perjalanan umrah promo yang saat ini sebesar Rp 14,3 juta. First Travel memiliki sejumlah layanan perjalanan umrah. Layanan perjalanan umrah itu ada reguler, five star dan program promo umrah.

 

Diduga program promo umrah First Travel ini ibarat gali lubang tutup lubang. Jadi keberangkatan calon jemaah umrah ditutupi oleh calon jemaah umrah lainnya. "Ada kemungkinannya (gali lubang tutup lubang)," ujar Ketua Satgas Waspada Investasi Tongam L. Tobing lewat pesan singkat kepada Liputan6.com, Senin (24/7/2017).

Tongam juga menuturkan kalau pihak First Travel menyatakan ada semacam subsidi dalam program umrah murah First Travel.

Perencana Keuangan One Shildt Financial Planning Budi Raharjo menuturkan, ada kemungkinan untuk memberangkatkan jamaah umrah dengan biaya murah disubsidi dari jamaah lainnya. Jadi pembiayaan umrah salah satu jamaah akan didukung dari jamaah baru untuk menutupi kekurangan pembiayaan. Apalagi menurut Budi, biaya umrah dengan lima hari perjalanan lebih dari US$ 2.000 atau sekitar Rp 26,62 juta (asumsi kurs Rp 13.311 per dolar Amerika Serikat). Biaya itu termasuk biaya makan, transportasi, dan lainnya.

"Jadi keberangkatan (umrah program promo) satu orang disupport dari dua orang di bawahnya. Skema itu terus berjalan bila terus mendapatkan orang, bila tidak maka itu tidak jalan skemanya," kata dia.

Oleh karena itu, ia juga mengingatkan bagi masyarakat juga harus memperhatikan pembiayaan terkait umrah. Hal itu melihat dari pesawatnya, layanan umrah dan lainnya. "Jadi perlu dilihat apakah pembiayaan itu wajar atau tidak," kata dia.

Sebelumnya Direktur Utama First Travel, Andika Surachman, mengaku akan menghentikan penawaran maupun pendaftaran perjalanan umrah promo yang dibanderol Rp 14,3 juta sesuai keputusan Satgas Waspada Investasi.

"Berdasarkan kesepakatan dengan Satgas, untuk program promo dihentikan dulu. Tapi yang reguler dan VIP tetap jalan," kata Andika saat dihubungi Liputan6.com melalui pesan singkat di Jakarta, Minggu 23 Juli 2017.

Pasca-keputusan Satgas Waspada Investasi ini, Andika berjanji akan memperbaiki manajemen internal First Travel untuk mengembalikan lagi kredibilitas perusahaan dan kepercayaan masyarakat. Caranya dengan memberangkatkan jemaah umrah yang selama ini tertunda.

"Sudah pasti kami akan memperbaiki manajemen internal. Setelah itu pembuktian keberangkatan kembali (jemaah umrah)," kata Andika.

Andika mengungkapkan, ada sekitar lebih dari 25 ribu jemaah umrah yang masih tertunda keberangkatannya. "Saya sampaikan ada 25 ribuan jemaah. Tapi masih dikroscek ulang karena ada jemaah yang refund (pengembalian uang)," tutur dia.

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.