Mengenal Kondisi Keuangan Berdasarkan Generasi

Liputan6.com, Jakarta - Menurut hasil riset, 80 persen dari orang Indonesia belum sadar kelola keuangan, terutama pada generasi milenial. Hanya 19 persen dari generasi milenial yang memiliki tabungan.

Hal ini diutarakan oleh Bianto Surodjo, Direktur Retail Banking PermataBank di Acara Wealth Wisdom 3 Seasons of Wealth yang diadakan oleh Bank Permata, seperti ditulis Sabtu (5/8/2017).

Tidak semua masyarakat sadar akan perekonomian yang mereka miliki. Ini sebabnya mengapa masih ada kesenjangan sosial yang terjadi di masyarakat. Kurangnya literasi keuangan juga menjadi penyebab mengapa belum semua orang sadar akan bagaimana perekonomian mereka dan bagaimana cara mengelola keuangan.

Oleh karena itu, Dr. Thomas Armstrong membagi populasi masyarakat menjadi tiga bagian berdasarkan kondisi keuangan dan bagaimana mereka memakai uang di kehidupan.

Pertama, milenial yang populasinya berada pada rentan umur 18- 30 tahun. Pada populasi generasi milenial ini, keuangan yang dimiliki memang masih terbatas. Hal ini disebabkan karena mereka yang berada di kaum ini masih mementingkan gaya hidup mereka. Mereka belum bisa mengelola keuangan secara serius.

Kedua, dreamer yang berada di rentan usia 30- 50 tahun. Berbeda dengan generasi milenial, mereka yang berada di populasi ini biasanya sudah memiliki keluarga dan tujuan hidup serta tujuan finansial yang lebih terarah. Mereka biasanya sudah lebih mengerti bagaimana mengelola keuangan dengan baik, karena mereka sudah memiliki tanggung jawab untuk membuat kesejahteraan keluarga atau orang lain.

Populasi terakhir, yang ketiga adalah legacy. Yang termasuk dalam populasi ini adalah mereka yang sudah berumur di atas 50 tahun. Melihat penggolongan umurnya, kaum ini pasti sudah lebih mengerti soal keuangan bahkan biasanya sudah mapan secara keuangan. Yang biasanya dibutuhkan oleh kaum ini adalah bagaimana cara agar mereka dapat mewariskan kekayaan mereka kepada keturunannya.  ( Fransiska Wahyuning)

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini: