Sukses

Getol Bangun Infrastruktur, Ini Capaian Pemerintahan Jokowi

Kementerian PUPR terus menggenjot pembangunan infrastruktur di semua wilayah.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR) terus menggenjot pembangunan infrastruktur di semua wilayah. Harapannya, infrastruktur tersebut bisa dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

Menteri PU-PR Basuki Hadimuljono mengatakan, infrastruktur yang dibangun itu mulai dari lingkup konektivitas hingga perumahan. Di bidang konektivitas, dia mengatakan, pemerintah telah membangun ribuan kilometer jalan baru.

"Dalam rangka peningkatan konektivitas telah diselesaikan pembangun 2.623 km jalan baru, termasuk di sini ada jalan trans dan perbatasan di Papua, trans dan perbatasan di Kalimantan, perbatasan Nusa Tenggara Timur (NTT). Serta, pembangunan jembatan baru di Tayan Kalimantan Barat, Merah Putih di Ambon, dan Soekarno Hatta di Manado," kata Basuki di BPPT Jakarta, Kamis (3/8/2017).

Dia menuturkan, konektivitas juga meliputi pembangunan jalan tol. Dia mengatakan, hingga tahun 2016 jalan tol yang beroperasi mencapai 176 km. Tahun ini, diharapkan tol yang beroperasi mencapai 392 km.

"Hingga akhir 2016 (sepanjang) 176 km jalan tol baru telah dioperasikan. Sedangkan hingga akhir 2017 ini diharapkan terdapat tambahan tol baru dioperasikan sepanjang 392 km yang merupakan bagian dari Tol Trans Jawa dan Trans Sumatera, hingga nanti pada akhir 2019 Insya Allah 1.851 km jalan tol baru akan dapat kita operasikan," ujar dia.

Di bidang pemukiman, pemerintah juga mendorong pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan di Jawa Timur. "SPAM Umbulan di Jawa Timur 4.000 liter per detik untuk melayani 5 kabupaten kota yang telah direncanakan sejak 40 tahun lalu," jelas dia.

Pemerintah juga membangun infrastruktur pengembangan kawasan melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN). Saat ini, ada 7 PLBN yang telah beroperasi yakni PLBN Skouw di Papua, PLBN Entikong, PLBN Badau, PLBN Aruk di Kalimantan. Serta, PLBN Motaain, PLBN Motamasin, PLBN Wini di NTT.

Di bidang perumahan, pemerintah telah membangun 1,5 juta unit rumah sampai tahun 2016. Berbagai skema pembiayaan pun disediakan untuk memperkuat permintaan (demand).

"Dari sisi penguatan demand, berbagai skema pembiayaan telah disiapkan seperti FLPP dengan 1 persen uang muka dan 5 persen bunga selama 20 tahun, dan bantuan uang muka Rp 4 juta serta skema subsidi selisih bunga," tandas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.