Sukses

Bappenas: Kepemilikan Aset Bantu Warga Keluar dari Kemiskinan

Tanpa kepemilikan aset memadai, masyarakat golongan bawah juga tidak bisa memberikan pendidikan yang layak bagi anak-anaknya.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menyatakan, kebijakan redistribusi aset akan berdampak mengurangi ketimpangan antar golongan. Sebab, dengan adanya aset yang dimiliki masyarakat bawah, akan mendorong munculnya kegiatan ekonomi di golongan masyarakat tersebut.

Bambang mengungkapkan, ada empat faktor utama yang mendorong terjadinya ketimpangan saat ini. Pertama, karena tidak meratanya peluang pendidikan yang dimiliki setiap individu. Kedua, tidak meratanya peluang untuk mendapatkan pekerjaan.

‎"Ketiga, kekayaan yang terkonsentrasi pada sekelompok orang. Dan keempat ketahanan ekonomi yang rendah," ujar dia di Jakarta, Rabu (9/8/2017).

Sebagai solusi dari permasalahan ini, lanjut Bambang, harus ada pemerataan kepemilikan aset bagi masyarakat golongan bawah. Sebab, tanpa aset yang bisa diolah, maka selamanya masyarakat golongan ini tidak akan bisa keluar dari kemiskinan.

‎"Kepemilikan aset dapat menjadi salah satu faktor penentu untuk mengurangi ketimpangan. Tanpa aset produktif yang memadai, masyarakat ekonomi terbawah tidak dapat keluar dari kemiskinan, serta tidak dapat meningkatkan pendapatannya," kata dia.

Selain itu, tanpa kepemilikan aset yang memadai, masyarakat golongan bawah juga tidak bisa memberikan pendidikan yang layak bagi anak-anaknya. Kemiskinan pun akan terus berlanjut pada generasi penerusnya.

"Lebih jauh lagi, tanpa aset yang memadai, keluarga rentan tidak dapat berinvestasi yang cukup untuk masa depan anak-anak mereka. Hal demikian akan berulang terus menerus dalam satu siklus dan menjadi lingkaran setan," ujar dia.

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.