Sukses

Serangan di Barcelona Tekan Dolar AS

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.363 per dolar AS hingga 13.370 per dolar AS.

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak stabil pada perdagangan Jumat pekan ini. Serangan di Barcelona membuat dolar AS sedikit tertekan. 

Mengutip Bloomberg, Jumat (18/8/2017), rupiah dibuka di angka 13.368 per dolar AS, melemah tipis jika dibandingkan dengan penutupan pada perdagangan sebelumnya yang ada di angka 13.358 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.363 per dolar AS hingga 13.370 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah mampu menguat 0,79 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 13.368 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan patokan pada Rabu lalu yang ada di angka 13.374 per dolar AS.

Dolar AS sebenarnya tertekan di Asia. Pelaku pasar bertanya-tanya terhadap agenda politik dan ekonomi dari Presiden AS Donald Trump. Selain itu, berita mengenai serangan mematikan di Barcelona juga membuat pelaku pasar mulai berpindah ke instrumen safe haven.

"Pelaku pasar murni melihat risiko yang kemungkinan bisa terjadi," jelas Analis Saxo Markets, Singapura, Tareck Horchani.

Sebuah van melaju kencang di jantung kota Barcelona, Spanyol, Kamis sore 17 Agustus 2017. Kendaraan itu kemudian ditabrakkan ke arah kerumunan orang di area wisata Las Rambas. Panik pun terjadi. Orang-orang berlarian mencari perlindungan di sejumlah toko dan kafe.

ISIS mengklaim bahwa mereka dalang di balik serangan penabrakan van tersebut. Dalam keterangan singkatnya di Amaq news agency disebutkan bahwa, "Serangan itu dilakukan oleh tentara ISIS". Namun, kelompok teror itu tak memberikan bukti atau detail lebih lanjut mengenai klaim itu.

Sedangkan ekonomi PT Samuel Sekuritas Rangga Cipta menjelaskan, tensi geopolitik meningkat sehingga mendorong kenaikan aset safe haven seperti emas dan yen, kecuali Dolar AS. Presiden Trump yang semakin fokus terhadap masalah geopolitik membuat perhatian kepada stimulus fiskal berkurang. Oleh sebab itu, rupiah bergerak stabil.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.