Sukses

Ini Penampakan Rumah Warga Sebelum dan Sesudah Dibedah PUPR

Dulu Inah tinggal di rumah panggung, namun setelah dapat program bedah rumah, rumah tersebut terlihat jauh lebih baik

Liputan6.com, Jakarta Inah, warga Dusun Pamekaran, Desa Payungagung, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis tak berkomentar. Dia hanya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah lantaran kondisi rumahnya kini sudah jauh lebih baik.

Wanita berusia 53 tahun itu ialah salah seorang penerima bantuan stimulan perumahan swadaya (BSPS) atau yang dikenal dengan program bedah rumah dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR).

"Senang sekali, terimakasih banyak," kata Inah, di kediamannya Kabupaten Ciamis, Jawa Barat seperti ditulis Minggu (20/8/2017).

Dia tak banyak bercerita mengenai kondisi rumah sebelum dibedah. Namun dari foto yang disampaikan Inah, rumah tersebut mulanya berbentuk panggung. Tampak kondisi yang tidak rapi mulai dari atap, dinding, hingga lantai rumahnya.

Itu berbeda dengan kondisi yang ada saat ini. Setelah dibedah, rumah tersebut terlihat jauh lebih baik. Rumah Inah sudah tak berbentuk panggung. Atapnya sudah tertata rapi. Lalu, temboknya bercat putih bersih dengan selingan warna hitam. Pintu dan jendelanya pun tampak indah dengan warna cokelat. Sementara, lantainya keramik.

Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Lingkungan Hidup (DPRKPLH) Kabupaten Ciamis Oman Rochman mengatakan, program BSPS sangat membantu masyarakat khususnya dalam pemenuhan rumah layak huni.

"Awalnya rumah ini kurang bagus, kurang enak dipandang. Tapi setelah mendapat bantuan stimulan sehingga rumah itu bisa dikatakan layak dihuni oleh dia dan saudara-saudaranya," ujar Oman.

Penampakan rumah Inah sebelum dibedah

 

Dia mengatakan, bantuan yang diberikan Kementerian PU-PR mencapai Rp 15 juta. Bantuan tidak berbentuk uang tunai, melainkan material bangunan.

Untuk membedah rumah Inah, biaya yang dikeluarkan mencapai Rp 75 juta. Jika dibandingkan dengan bantuan pemerintah, ada selisih yang terpaut jauh. Selisih tersebut ditutupi oleh bantuan warga sekitar yang menyumbang baik tenaga maupun bantuan material. Jalannya program bedah rumah ini tak lepas dari peran tenaga fasilitator lapangan (TFL) yang berperan sebagai pendamping serta membantu masyarakat penerima bantuan BSPS.

"Sisanya gotong royong keluarga dan masyarakat. Karena untuk wilayah Ciamis khususnya Desa Payungagung gotong royongnya sangat kuat sekali," kata dia.

Oman mengatakan, rumah Inah merupakan satu dari 193 rumah yang mendapat bantuan bedah rumah pada tahun 2016 di Desa Desa Payungagung. Dia bilang, kriteria masyarakat yang mendapat BSPS di antaranya dilihat berdasarkan penghasilan. Lalu, melihat kondisi daripada rumah tersebut.

"Pertama penghasilan mereka, ada batasan pertama dia terdaftar pra-KS prakeluarga sejahtera. Salah satu contoh pra-KS itu dia mendapat bantuan raskin, kedua dapat bantuan program keluarga harapan (PKH). Bentuk rumahnya pun kalau di sini umumnya panggung yang dia juga bertahun-tahun enggak pernah dibangun karena ketidakmampuan," paparnya.

Tak jauh rumah Inah, warga lain juga mendapat BSPS. Nama warga tersebut ialah Anah Engkar. Sama seperti Inah, rumah Anah mulanya berbentuk panggung dengan dinding kayu. Setelah dibedah, rumah Anah menjadi lebih baik, di mana rumahnya telah berdinding tembok.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini