Sukses

Meikarta Berikan Segudang Fasilitas Hunian Vertikal

Meikarta hadir untuk menyediakan hunian berupa perumahan dan apartemen yang terjangkau bagi masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta - Keterbatasan tanah dan melonjaknya harga lahan yang melambung di kota laiknya Jakarta membuat seseorang memilih hunia apartemen ketimbang rumah. Dengan memiliki kelebihan dari segi kenyamanan dan efisien, apartemen menjadi pilihan untuk memiliki hunian.

Di Indonesia, khususnya di DKI Jakarta, harga lahan sudah kian melambung tinggi. Hal itu dipertegas oleh Ketua DPD Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Iskandar. Ia mengatakan kendala utama dalam membangun hunian di Ibukota adalah Lahan sudah terlalu mahal.

"Kendala utama pengembang membangun rusunami di Jakarta sudah jelas faktor lahan yang sudah mahal,” ujar Iskandar.

Akibatnya banyak orang memilih hunian vertikal di daerah penyangga. Mulai dari Depok, Tanggerang, dan Bekasi. Namun, sebelum memilih hunian apartemen di daerah penyangga, lebih baik mencari hunian yang mempunyai fasilitas yang komplit.

Jangan sampai, asal memilih apartemen malah merugikan, seperti tidak adanya akses transportasi, pendidikan dan fasilitas lainnya. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi pengembang yang bisa mengakomodir permasalahan tersebut.

Selain memberikan fasilitas komplit, bisa juga memberikan harga hunia untuk menjangkau masyarakat lapisan tengah sampai bawah.

Menjawab tantangan tersebut. Lippo Group sebagai pengembang membuat sebuah kawasan bernama Meikarta yang akan menjadi solusi bagi masyarakat dalam memiliki hunian.

Chief Executive Officer (CEO) Lippo Group James Riady mengatakan Meikarta hadir untuk menyediakan hunian berupa perumahan dan apartemen yang terjangkau bagi masyarakat. Tak hanya itu, Meikarta juga diharapkan mampu membantu pemerintah untuk mengatasi mengenai defisit perumahan.

“Ada 8 juta orang yang punya kerjaan, punya gaji, tapi tidak punya rumah. Mereka ingin dan mampu punya rumah cuma tidak terjangkau," imbuh James Riady.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

Selanjutnya

Fasilitas

Bicara fasilitas, Lanjut James Riady, Meikarta bakal memiliki pusat pendidikan, perbelanjaan, kesehatan, rumah sakit, dan hotel. Bahka Meikarta direncakan mempunyai fasilitas teater opera dan pusat kesenian.

"Ada 10 mal dan dilengkapi dengan fasilitas rumah sakit, dan lainnya. Kita akan bangun puluhan sekolah di Meikarta. Selain itu, kita akan ajak Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk membuka kampus di sana," papar James.

Tak hanya fasilitas yang segudang, Meikarta juga mempunyai akses transportasi untuk memudahkan mobilitas para penghuni.

Chief Marketing Officer (CFO) Lippo Homes Jopy Rusli mengungkapkan, Meikarta bakal disinggahi kereta cepat Jakarta-Bandung. Jadi, para penghuni hanya membutuhkan kurang lebih 20 menit untuk menuju kota-kota tersebut dari Meikarta.

"Kereta api express Jakarta-Bandung yang akan membuat dari Jakarta ke Bandung hanya 39 menit. Kebayang kalau Meikarta ada di tengah-tengah. Jadi 20 menit bisa ke Jakartaat, 20 menit bisa ke Bandung," kata Jopy Rusli.

Tak hanya kereta api express, ada pula pembangunan jalan tol layang Jakarta-Cikampek. Selain itu, aka nada pembangunan moda transportasi Light Rail Transit (LRT) dan Monorail.

"LRT Jabodebek yang sebentar lagi jadi. LRT akan mempermudah orang datang ke Meikarta. Monorail atau automated people mover. Monorail ini akan masuk di tengah meikarta dan monorail bakal penyambung semua daerah di Meikarta,” tutur Jopy Rusli.

Perlu diketahui, awalnya Meikarta dibangun saat pendiri Lippo Group Mochtar Riady menyambangi sebuah perkampungan transmigrasi di Samarinda, Kalimantan Timur.

Perkampungan tersebut dinilai Mochtar Riady tidak manusiawi, karena pemerintah saat itu hanya memberikan fasilitas perumahan saja, namun tidak disertai dengan fasilitas pendidikan dan kesehatan.

“Saat hunian bergeser ke wilayah pinggiran kota, kian jauh dari fasilitas pendidikan dan kesehatan. ‎Seharusnya sebagai pengembang properti, berpikir lebih matang dalam membangun kawasan hunian, yaitu tidak hanya membangun perumahan tetapi membangun kota, itulah alasan adanya Meikarta,” imbuh Mochtar Riady.

Meikarta kawasan hunian baru akan dibangun di atas lahan 50 juta meter persegi dengan investasi senilai Rp 200 triliun. Dengan begitu, kawasan ini bakal terbesar se-Asia Tenggara.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.