Sukses

Ancaman Badai di Teluk AS Dorong Penguatan Harga Minyak

Harga minyak mentah AS berakhir naik 44 sen atau 0,9 persen menjadi US$ 47,87 per barel namun turun 1,3 persen dalam sepekan.

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak naik hampir 1 persen pada penutupan perdagangan Jumat (Sabtu pagi waktu Jakarta). Pendorong kenaikan harga minyak karena pelemahan nilai tukar dolar AS dan adanya ancaman Badai Harvey di Teluk AS.

Mengutip Reuters, Sabtu (26/8/2017), harga minyak mentah AS berakhir naik 44 sen atau 0,9 persen menjadi US$ 47,87 per barel namun turun 1,3 persen dalam sepekan.

Sedangkan harga minyak mentah Brent yang menjadi patokan harga minyak dunia berakhir naik 37 sen atau 0,7 persen, ke level US$ 52,41 per barel dan turun 0,6 persen pada minggu ini.

Nilai tukar dolar melemah pada perdagangan Jumat usai pidato Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Janet Yellen tidak terlalu memberikan sinyal yang jelas mengenai kebijakan suku bunga acuan Bank Sentral AS. Yellen berpidato di forum bank sentral seluruh dunia yang berlangsung di Jackson Hole, Wyoming, AS.

Selain itu, pendorong kenaikan harga minyak juga disebabkan adanya ancaman Badai Harvey di Teluk AS. Kekuatan badai ini diperkirakan masuk dalam kategori 3 yang artinya sangat kuat. Badai ini diperkirakan akan mengganggu aktivitas kilang lepas lantai di teluk AS.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

Badai

National Hurricane Center telah memperingatkan bahwa bencana banjir diperkirakan terjadi di bagian selatan dan tenggara Texas. Penyebabnya karena Badai Harvey bergerak perlahan di Texas selama berhari-hari.

"Ada kekhawatiran tentang efek Harvey. Kilang bisa turun karena banjir," kata Gene McGillian, Manajer Riset Pasar di Tradition Energy di Stamford, Connecticut.

Sekitar 10 persen pasokan dari wilayah Teluk Coast yang berkapasitas sekitar 9,75 juta barel per hari telah ditutup, menurut perkiraan Reuters.

Demikian pula, pabrik kilang di pabrik Corpus Christi, Texas - Flint Hills Resources berkapasitas 296.470 barel per hari telah menutup operasinya untuk mengatasi badai tersebut.

Ekspor minyak dan kondensat juga akan terpengaruh karena NuStar Energy dan Magellan Midstream Partners memutuskan untuk mematikan terminal Corpus Christi mereka akibat Harvey.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.