Sukses

DBS Luncurkan digibank di Indonesia

Dengan kehadiran digibank dapat melakukan kegiatan perbankan secara fleksibel.

Liputan6.com, Jakarta - Bank DBS meluncurkan layanan mobile banking berbasis aplikasi yang dinamakan 'digibank' by DBS. Peluncuran ini dilakukan di Museum Bank Indonesia, Jakarta.

Presiden Direktur Bank DBS Indonesia Paulus Sutisna menjelaskan, peluncuran ini menyusul keberhasilan digibank di India pada April 2016. Di India, dengan adanya digibank ini, perusahaan mampu menggaet sekitar 1,5 juta nasabah baru.

"Pertumbuhan internet dan smartphone di Indonesia sangat cepat. Dengan adanya digibank ini maka nasabah dapat melakukan kegiatan perbankan kapan saja dan dari mana saja," kata Paulus di Jakarta, Selasa (29/8/2017).

Dia mengatakan, dari data Otoritas Jasa Keuangan, dengan pertumbuhan pengguna internet yang cukup cepat, menjadikan aktivitas e-banking di Indonesia mencapai 270 persen di 2016. Selain itu, jumlah nasabah juga meningkat dari 13,6 juta di 2012 menjadi 54 juta nasabah di akhir 2016.

Paulus menjelaskan banyak keunggulan yang ditawarkan kepada para nasabahnya atau masyarakat yang belum memiliki rekening di DBS. Salah satunya dengan sudah digunakannya teknologi biometrik di digibank.

Dengan teknologi ini, para nasabah DBS bisa membuka rekening digibank di mana pun dan kapan pun tanpa harus mendatangi kantor cabang DBS.

"Cukup dengan mengatur jadwal dengan agen digibank untuk membantu proses pembukaan rekening dengan menggunakan alat biometric di tempat secara langsung. Tentunya dengan mamanfaatkan e-KTP," tegas dia.

Nasabah digibank juga dapat mendapatkan keuntungan dari konektivitas wilayah regional yang ditawarkan DBS. Hal ini termasuk tarik tunai di semua ATM DBS di Singapura tanpa dikenakan biaya tambahan.

Selain itu, nasabah digibank juga dapat menikmati beragam bentuk tawaran promosi di Singapura dengan menggunakan kartu debit digibank.

"Kami percaya bahwa persembahan berbasis mobile ini mewakili masa depan perbankan dan kami sangat senang memperkenalkannya ke Indonesia yang sebagai pasar utama kami di Asia," tutur Group CEO DBS Piyush Gupta.

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Digital Banking Dongkrak Akses Masyarakat ke Layanan Keuangan

Sebelumnya, perkembangan teknologi dan hadirnya digital banking dinilai mampu meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan perbankan. Hal tersebut yang coba dimanfaatkan oleh DBS Indonesia.

Head of Digital Banking DBS Indonesia Leonardo Koesmanto mengatakan, perkembangan teknologi telah mengubah model transaksi masyarakat dan pelayanan perbankan. Jika sebelumnya seseorang harus datang ke kantor cabang untuk melakukan transfer uang, kini hal tersebut bisa dilakukan melalui internet banking.

"Kalau dulu mobile banking dianggap sebagai channel, kalau jual produk perbankan ada yang lewat cabang, kemudian ada ATM, kemudian muncul internet banking. Dengan digital banking, semua layanan dari awal sampai akhir itu ada di digital, tidak perlu ada kantor cabang lagi. Jadi semuanya ada di ponsel," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Rabu, 23 Agustus 2017.

Perkembangan teknologi ini, lanjut Leo, juga berdampak positif bagi akses masyarakat terhadap layanan perbankan, khususnya di daerah-daerah terpencil. Dengan penetrasi ponsel dan adanya digital banking, maka nasabah dan perbankan bisa dengan mudah 'bertemu'.

"Ini merupakan solusi, karena penetrasi ponsel malah jauh lebih besar, sampai ke pelosok sudah pakai ponsel. Penetrasinya sudah sampai 100 persen. Seperti di perkotaan ada yang punya 2-3 ponsel. ‎‎Pemerintah sudah komitmen untuk menggunakan itu, kita lihatnya arahnya ke sana (digital) dan ini akan mempermudah akses perbankan ke seluruh lapisan masyarakat," jelas dia.

Sedangkan dari sisi kesiapan infrastruktur, Leo menganggap infrastruktur teknologi informasi di Indonesia juga terbilang memadai. Infrastruktur tersebut telah masuk ke pelosok dan bisa mendukung implementasi digital banking.

"Infrastruktur sudah cukup memadai. Memang ada dua hal dalam hal kesiapan. Kalau dilihat dari akses ponsel sudah ada di mana-mana. Yang dipelosok untuk pakai aplikasi aksesnya belum terlalu bagus, tapi bisa pakai berdasarkan SMS atau USSD. Tinggal pilihan dari bank segmen mana disasar," kata dia.(Yas)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.