Sukses

Sektor Saham Energi Angkat Wall Street

Sektor saham energi menjadi katalis positif untuk wall street.

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat didorong sektor saham energi. Penguatan wall street juga ditopang dari kabar mengenai perpanjangan batas utang.

Pada perdagangan saham Rabu (Kamis pagi WIB), indeks saham Dow Jones naik 54,33 poin atau 0,25 persen menjadi 21.807,64. Indeks saham S&P 500 menguat 7,69 poin atau 0,31 persen menjadi 2.465,54. Sementara itu, indeks saham Nasdaq bertambah 17,74 poin atau 0,28 persen menjadi 6.393,31.

Bursa saham AS menguat didorong kabar Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump serta anggota partai Demokrat dan Republik setuju memperpanjang batas utang pemerintah AS hingga 15 Desember. Ini berpotensi menghindari gagal bayar yang belum pernah terjadi sebelumnya atas utang pemerintah AS.

Selain itu, data ekonomi menunjukkan aktivitas sektor jasa Amerika Serikat lebih cepat pada Agustus. Ini di tengah kenaikan kuat dalam pesanan baru dan lapangan kerja. Data ekonomi lainnya yaitu kenaikan moderat dalam defisit perdagangan pada Juli. Data ekonomi baru tersebut menunjukkan kalau ekonomi ada momentum di awal kuartal III.

Survei the Federal Reserve juga menunjukkan kalau ekonomi AS berkembang dengan kecepatan moderat pada Juli hingga pertengahan Agustus.

"Data ekonomi tampaknya menjaga penguatan bursa saham AS dan tidak terjadi aksi jual secara signifikan," ujar Walter Todd, Kepala Investasi Greenwood Capital, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (7/9/2017).

Sektor saham yang menguat antara lain sektor saham energi naik 1,6 persen. Penguatan sektor saham energi terbesar dalam satu hari. Hal itu didorong kenaikan harga minyak.

Saham Exxon Mobil dan Chevron masing-masing menguat dua persen juga mendukung penguatan indeks saham Dow Jones dan S&P 500. Sedangkan saham AT&T turun 1,4 persen. Diikuti saham Verizon susut 1 persen.

Sektor saham keuangan juga naik 0,2 persen usai alami penurunan terbesar sejak pertengahan Mei 2017. Adapun sembilan dari 11 sektor saham cenderung berada di wilayah positif.

Sentimen lainnya yaitu investor mencerna kabar kalau wakil gubernur the Federal Reserve Stanley Fischer mengatakan akan turun dari posisinya pada pertengahan Oktober. Ini percepat peluang Trump untuk membentuk kembali arah bank sentral.

Volume perdagangan saham tercatat 6,3 miliar saham di bursa saham AS atau wall street. Angka ini di atas rata-rata harian sekitar 5,8 miliar saham.

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.