Sukses

The Fed Bakal Tahan Suku Bunga Imbas Badai Harvey dan Irma

Ekonomi Amerika Serikat (AS) akan terganggu akibat Badai Harvey dan Irma sehingga mendorong the Federal Reserve tetap pertahankan suku bunga

Liputan6.com, Jakarta - Ekonomi Amerika Serikat (AS) dapat terganggu akibat badan topan yang melanda negara tersebut. Ini dapat membuat bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) mempertahankan suku bunga hingga akhir tahun.

Goldman Sachs dan Bank of America-Merrill Lynch telah memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi AS masing-masing 1 persen dan 0,4 persen pada kuartal III 2017. Ini lantaran Badai Harvey yang landa Texas dan Louisiana.

"Saya pikir ini mungkin menjadi alasan bagi the Federal Reserve untuk menahan diri menaikkan suku bunga. Saya itu itu logis," ujar Kepala Investasi Aberdeen Standard Investments Hugh Young yang dikutip dari laman CNBC, Selasa (12/9/2017).

Pejabat the Federal Reserve dalam proyeksinya mengindikasikan kenaikan suku bunga satu lagi pada 2017. Sebelumnya the Federal Reserve sudah menaikkan suku bunga pada Maret dan Juni. Namun data inflasi lemah membuat pejabat the Federal Reserve membuat pernyataan kurang agresif. Pelaku pasar juga juga percaya kalau suku bunga the Federal Reserve bakal tetap hingga 2018.

Pimpinan the Fed New York William Dudley mengatakan, kalau Badai Irma akan memukul kondisi Florida. Ia mengakui kedua badai yaitu Badai Harvey dan Irma dapat mempengaruhi waktu kenaikan suku bunga. Namun dia menuturkan, upaya kembali pembangunan akan mendorong aktivitas ekonomi dalam jangka panjang.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya: Efek Badai ke Perusahaan Asuransi

Di luar faktor badai, ada faktor lain yang halangi kenaikan suku bunga the Fed pada 2017. Salah satunya ketidakpastian mengenai pimpinan the Fed selanjutnya.

"Jangan lupa ada sejumlah lowongan the Federal Reserve. Secara historis ini mengurangi pergerakan the Federal Reserve karena setiap orang ambil sikap wait and see. Mereka tak ingin politisasi audiensi kursi berikutnya, jadi setiap orang cenderung hanya sedikit tenang," ujar Frank Lavin, Chief Executive of Business Consultacy Export Now.

Seiring pelaku pasar mencermati kebijakan the Federal Reserve selanjutnya, perusahaan asuransi dan reasuransi mendapat pukulan dari dua badai.

"Saya pikir melihat ukurannya besar pengaruhi perusahaan asuransi dan reasuransi. Tak semua perusahaan tampaknya akan laporkan keuntungan secara penuh," ujar Elyse Greenspan, Analis Wells Fargo Securities.

Greenspan memproyeksikan, industri asuransi kehilangan sekitar US$ 60 miliar dengan komposisi imbas dari Badai Irma sekitar US$ 40 dan US$ 20 miliar dari Badai Harvey.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.