Sukses

4 Syarat Unik Kim Jong-un buat Wanita Korut yang Mau Bekerja

Liputan6.com, Jakarta - Korea Utara dikenal sebagai negara yang sangat terisolasi. Pemerintahnya mengendalikan hampir semua lini kehidupan warganya, mulai dari pendapatan hingga kehidupan sosial.

Meski begitu, pemerintah negara komunis ini masih mengizinkan perempuan untuk bekerja. Wanita yang ingin masuk ke dunia kerja, harus mengikuti aturan dan beberapa persyaratan yang diberikan.

Berikut empat syarat unik bagi wanita Korea Utara yang ingin bekerja, dilansir dari The Talko, Selasa (25/9/2017):

1. Syarat jadi polisi lalu lintas, harus muda dan cantik

Polisi lalu lintas wanita di Korea Utara

Di Korea Utara ada polisi wanita yang bertugas untuk mengatur lalu lintas. Berbeda dengan negara-negara pada umumnya, polisi lalu lintas wanita di Korea Utara dianggap sebagai pekerjaan prestisius karena tidak semua orang bisa diterima.

Mereka yang ingin bekerja di profesi ini harus memiliki paras yang cantik dan bertubuh semampai. Tinggi badan minimal 167 cm, belum menikah, dan berusia lebih dari 16 tahun. Tak cuma itu, hanya wanita yang dipilih oleh Kim Jong-un-lah yang bisa berprofesi mengatur lalu lintas.

Jumlah wanita yang bekerja sebagai polisi wanita pengatur lalu lintas ada 300 orang. Namun, profesi ini tidaklah bisa dikerjakan dalam waktu lama. Saat wanita menginjak usia 26 tahun mereka harus melepaskan kewajibannya untuk digantikan oleh kandidat yang jauh lebih muda.

 

Simak video pilihan di bawah ini:

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Selanjutnya

 

2. Harus berambut pendek apabila ingin bekerja sebelum menikah

Gadis remaja di Korea Utara harus berambut pendek

Wanita di Korea Utara boleh menata rambutnya hanya dengan 28 macam gaya. Bagi wanita yang berusia di bawah 23 tahun dan belum menikah, mereka harus memiliki gaya rambut pendek.

Wanita di usia ini sering bekerja cuma-cuma untuk mengikuti wajib militer di negaranya. Korea Utara memiliki 6.418 wanita yang bisa dididik untuk menjadi tentara

 

3 dari 4 halaman

Selanjutnya

3. Jadi pekerja lapangan harus mampu bekerja sangat lama

Pekerja wanita di Korea Utara (fubiz.net)

Di Korea Utara, wanita sering dijadikan sebagai tulang punggung keluarga. Menurut hasil riset lembaga pemerintah Korea Selatan, Institut Korea untuk Unifikasi Nasional (KINU), perempuan menghasilkan lebih dari 70 persen pendapatan rumah tangga. Ini terjadi karena sebagian besar pria terperangkap sebagai pegawai negeri dengan gaji kecil atau menjadi tentara.

Bayaran bulanan rata-rata untuk pekerja biasa di Korea Utara kurang dari US$ 1 (sekitar Rp 13.000). Mereka juga harus bekerja sangat lama minimal delapan jam sehari. Tidak sedikit keluarga Korea Utara yang mendapat upah melalui bisnis di pasar-pasar gelap.

4 dari 4 halaman

Selanjutnya

4. Syarat jadi guru, harus bisa memainkan akordeon

Guru harus bisa bermain akordeon (foto: dailymail)

Di Indonesia, kualifikasi yang harus dipenuhi apabila ingin menjadi guru adalah bisa menguasai keilmuan tertentu. Namun, hal ini justru tidak terjadi di Korea Utara.

Wanita yang ingin menjadi guru harus bisa memiliki kemampuan tertentu, yakni terampil memainkan akordeon. Aturan ini ternyata sudah ada sejak tahun 90-an.

Akordeon disebut juga sebagai "the people's instrument" bagi warga Korea Utara. Setiap sekolah wajib memberikan tes akordeon bagi setiap calon guru yang akan mengajar. Tak heran, para murid di Korea Utara sering memainkan instrumen ini di acara-acara khusus. Bisa dibilang, inilah satu-satunya cara untuk menikmati musik dengan legal di sana.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.