Sukses

Menko Luhut Bantah Kuasai Penanganan Proyek Besar Pemerintah

Menko Luhut mengaku selalu turun tangan untuk bisa mengintegrasikan koordinasi sehingga pekerjaan cepat selesai.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan membantah anggapan yang menyebut dirinya sebagai menteri yang mengerjakan semua pekerjaan maupun proyek-proyek besar pemerintah.

Luhut mengaku selalu turun tangan untuk bisa mengintegrasikan koordinasi sehingga pekerjaan cepat selesai. "Karena saya mengerjakan pekerjaan saya secara terintegrasi. Saya kan Menteri Koordinator, mau tidak mau berhubungan dengan Kementerian/Lembaga lain terkait isu-isu yang saya tangani," tegas Luhut dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa (26/9/2017).

Sebagai contoh, tutur dia, proyek Light Rail Transit (LRT) yang pasti terkait dengan kementerian dan lembaga lain, seperti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Kemudian Kementerian Agraria dan Tata Ruang, Kementerian Perhubungan, PT KAI, dan lainnya.

"Jadi tidak mungkin dikerjakan sendiri. Selama ini, kita tidak melakukan kerja secara terintegrasi," kata Luhut.

Di sisi lain, Luhut mengimbau agar masyarakat Indonesia menyiapkan diri bersaing di era serba robot seiring perkembangan teknologi saat ini. Salah satunya terus meningkatkan kreativitas dalam dunia kerja.

Saat ini terjadi sebuah fenomena besar yang dinamakan robotik. Negara Tiongkok misalnya, mulai menggunakan robot di sejumlah industri atau disebut China Mualirobotik.

"Perkembangan teknologi berdampak ke mereka (generasi muda), bisa saja tenaga manusia tidak dibutuhkan lagi karena sudah tergantikan robot," kata dia.

Dia pun meminta generasi muda untuk menyiapkan diri dan beradaptasi menghadapi perkembangan teknologi tersebut. Pesannya, selalu berpikir kreatif agar mampu bersaing dengan negara lain, dan bermanfaat bagi bangsa Indonesia.

"Jangan hanya memikirkan politik saja, berdebat menghabiskan waktu. Saya ingin berpesan agar berpikir kreatif, jaga diri dari pengaruh obat terlarang. Ini sangat berbahaya, dan jangan sekali-kali mencoba," harapnya.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mobil Listrik

Luhut pun berkomitmen untuk mengembangkan mobil listrik di Indonesia. Alasannya untuk menurunkan konsumsi energi fosil atau bahan bakar minyak (BBM) hingga 30 persen.

"Mobil listrik sudah mulai diperkenalkan. Ini tantangan kita karena menurut penelitian, mobil listrik dapat mengurangi penggunaan energi fosil sampai 30 persen. Kita harus mampu beradaptasi," kata dia.

Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan ini menambahkan, Indonesia harus meningkatkan penggunaan energi baru dan terbarukan.

Mobil listrik salah satu upayanya di saat terjadi penurunan produksi minyak dan gas bumi."Produksi minyak dan gas bumi tahun ini tercatat menurun. Energi tenaga surya sudah murah, energi pasang surut pun tengah dikembangkan. Apa Anda masih mau melakukan business as usual? Kita tidak boleh hanya menerima kenyataan," tegas Luhut.

Dia pun menyampaikan keprihatinan kurangnya jumlah insinyur di Indonesia. Masih kalah dengan negara lain, Vietnam.

"Jumlah insinyur kita hanya 3 dari 1.000 orang, sedangkan Vietnam ada 9 dari 1.000 orang. Tingkat pendidikan harus ditingkatkan lagi supaya Indonesia bisa melakukan ketahanan energi dan meningkatkan daya saing di masa depan," tutupnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini