Sukses

BUMN Ini Diperkirakan Masih Bakal Merugi Sampai Akhir 2017

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menargetkan tidak akan ada BUMN yang merugi hingga akhir 2017.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menargetkan tidak akan ada BUMN yang merugi hingga akhir 2017, kecuali Merpati. Namun, tampaknya jumlah BUMN yang masih merugi sampai akhir tahun ini tidak akan seperti yang ditargetkan.

Asisten Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi II Kementerian BUMN Purnomo mengatakan, salah satu BUMN yang ada di bawah koordinasinya yang diperkirakan masih merugi hingga akhir tahun adalah PT Berdikari (Persero).

"Berdikari itu karena ada proyek yang kita perkirakan bisa terealisasi di awal semester dua, tapi mundur, perkiraan di akhir tahun, jadi diperkirakan prognosanya tidak akan tercapai," tegas Purnomo saat berbincang dengan wartawan, Jumat (6/10/2017).

Dijelaskannya, proyek yang tak kunjung terealisasi ini adalah pemanfaatan lahan Berdikari yang ada di Jalan Yos Sudarso, Jakarta yang akan dijadikan gedung perkantoran.

Gedung perkantoran ini akan dinamakan Menara Maritim. Dalam pembangunannya, terlibat di antaranya PT PP (Persero) dan PT Pelindo II (Persero). "Jadi nanti PP yang bangun dan yang akan nempati Pelindo II," tegasnya.

Sampai saat ini, perusahaan Join Venture (JV) ketiga BUMN tersebut belum juga terbentuk. Hal ini padahal diharapkan menjadi modal Berdikari demi bangkit dari kerugian yang sudah dialami sejak 2014.

"Prognosanya Berdikari itu tahun ini rugi Rp 1,3 miliar, menurun dibanding tahun lalu rugi Rp 79 miliar. Tapi kita tetap berusaha supaya bisa untung," tegas dia.

Berdikari merupakan BUMN yagn difokuskan bisnis di sektor peternakan. Perusahaan pernah mengalami keuntungan di 2013 dengan catatan keuntungan Rp 32 miliar. "Banyak aset yang hilang, ditambah enggak ada modal kerja, jadi masih merugi," tutup dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.