Sukses

Kekhawatiran Kelebihan Pasokan Bikin Harga Minyak Anjlok 2 Persen

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun US$ 1,50 per barel atau 3 persen menjadi US$ 49,29 per barel.

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak turun lebih dari dua persen pada penutupan perdagangan Jumat (Sabtu pagi waktu Jakarta) dan mengakhiri reli mingguan terpanjang yang telah dibukukan. Penurunan harga minyak karena adanya kekhawatiran kelebihan pasokan karena para produsen mulai melakukan aksi lindung nilai untuk aktivitas pengebororan di masa depan.

Mengutip Reuters, Sabtu (7/10/2017), harga Brent berjangka turun 2,4 persen atau US$ 1,38 per barel, menjadi US$ 55,62 per barel, menghentikan penguatan lima minggu beruntun sejak Juni 2016. Untuk minggu ini, harga Brent telah turun 3,3 persen.

Sedangkan harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun US$ 1,50 per barel atau 3 persen menjadi US$ 49,29 per barel. Untuk minggu ini, harga minyak mentah AS ini turun 4,6 persen.

Rusia mengklarifikasi pernyataan dari Presiden Vladimir Putin yang menyatakan bahwa dia tidak mengusulkan untuk memperpanjang kesepakatan pemotongan produksi global.

"Kemarin kami melihat Rusai dan Arab Saudi kembali berbicara untuk memerluas kerja sama yang telah dijalankan selama ini. Kami melihat hasil dari pertemuan tersebut justru sedikit mundur," jelas konsultan energi yang berbasis di Houston, Andrew Lipow.

Menteri Energi Arab Saudi sendiri menyatakan bahwa negara-negara yang tergabung dalam organisasi pengekspor minyak (OPEC) akan sangat fleksibel menyikapi perpanjangan pakta pengendalian produksi tersebut.

Namun, kekhawatiran mengenai pertumbuhan ekspor minyak mentah AS karena harga WTI jauh di bawah harga Brent yang membuat minyak AS lebih kompetitif kembali muncul.

Ekspor minyak mentah AS meningkat menjadi rekor hampir 2 juta barel per hari pada minggu lalu dan pertumbuhan produksi AS menjadi 9,56 juta barel per hari telah mengurangi kekhawatiran tentang kelebihan pasokan.

Menurut analis Bank of America, lindung nilai produsen minyak AS telah meningkat karena harga minyak mencapai US$ 50 per barel. Jika produsen terus meningkatkan lindung nilai maka akan dapat membatasi sensitivitas produksi terhadap harga.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.