Sukses

Divisi Kesehatan Jadi Penopang Pertumbuhan Pendapatan Rutin Lippo

Pendapatan Divisi Healthcare Lippo Karawaci meningkat 8 persen (yoy) menjadi Rp 2,8 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) membukukan pertumbuhan pendapatan recurring atau pendapatan rutin sebesar 8 persen (year on year) menjadi Rp 3,6 triliun pada Semester I 2017. Pendapatan rutin tersebut berkontribusi 73 persen terhadap total pendapatan perseroan yang didukung oleh pertumbuhan yang kuat dari divisi kesehatan atau healthcare dan mal. 

Presiden Direktur LPKR Ketut Budi Wijaya mengatakan pendapatan divisi Healthcare meningkat 8 persen (yoy) menjadi Rp 2,8 triliun, dimana keenam rumah sakit mapan memberikan kontribusi sebesar Rp 1,3 triliun atau 47 persen dari total. Kunjungan pasien rawat jalan meningkat sebesar 10 persen.

Sepanjang tahun ini, Lippo Karawaci melalui anak usahanya di bidang pelayanan kesehatan, Siloam, telah mengambil alih empat rumah sakit dan juga telah membuka empat rumah sakit greenfield, sehingga jumlah rumah sakit di bawah pengelolaan Siloam menjadi 31 rumah sakit.

"Tambahan rumah sakit- rumah sakit baru lainnya akan diumumkan," jelas dia dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (10/10/2017).

Pendapatan divisi Komersial yang terdiri dari mal ritel  dan hotel, naik 5 persen (yoy) menjadi Rp 363 miliar. Pendapatan mal naik sebesar 17 persen (yoy) menjadi Rp 191 miliar terutama disebabkan oleh peningkatan kontribusi dari Lippo Mal Puri, Baubau dan Jambi.

Sebagai tambahan, sebuah mal baru di Jember, Jawa Timur, Lippo Plaza Jember dengan luas bersih disewakan (NLA) sebesar 28.000 meter persegi telah ditambahkan ke dalam portofolio.

Pada semester I 2017, Lippo Malls telah mengelola 47 mal di seluruh Indonesia.

Pendapatan Hotels & Hospitality turun sebesar 6 persen (yoy) menjadi Rp 172 miliar. Pendapatan divisi Manajemen Aset meningkat sebesar 11 persen yoy menjadi Rp 481 miliar, terutama disebabkan oleh berkembangnya basis aset yang dikelola serta meningkatnya fee dan pendapatan dividen dari kedua REITS yang berbasis di Singapura. 

Lippo Karawaci juga melaporkan persetujuan RUPSLB First REIT pada tanggal 21 September atas akuisisi senilai 28,5 juta dolar Singapura untuk sebuah properti terpadu yang terdiri dari Siloam Hospitals Buton yang terhubung dengan sebuah mal ritel, Lippo Plaza Buton.

Dengan selesainya akuisisi properti terpadu, portofolio First REIT akan menjadi 19 properti yang berada di Indonesia, Singapura dan Korea Selatan. 

Siloam Hospitals Buton saat ini merupakan rumah sakit dengan fasilitas terbaru dan paling maju di kota Baubau di pulau Buton. Baubau adalah kota pelabuhan mapan di Sulawesi Tenggara dengan infrastruktur transportasi dan perikanan yang melayani Indonesia Bagian Timur dan Barat. 

Siloam Hospitals Buton adalah rumah sakit tiga lantai yang baru dibangun dengan luas GFA 10,796 meter persegi dan kapasitas maksimum 140 tempat tidur. Rumah sakit ini mulai beroperasi sejak bulan April 2016.

Siloam Hospitals Buton memiliki Center of Excellence untuk Gawat Darurat dan Trauma serta memiliki fasilitas medis yang modern yang mencakup antara lain, ruang bedah, layanan ambulans, ruang persalinan, klinik rawat jalan, layanan rawat inap, perawatan intensif unit (ICU), ICU untuk Neonatal, mesin X-ray, 16-slice CT Scanner, hemodialisis, dan ultrasonografi.

Sementara itu, Lippo Plaza Buton, adalah mal ritel satu lantai yang berdiri sendiri yang mulai beroperasi sejak Desember 2015. Dengan total GFA 11.138  meter persegi, Lippo Plaza Buton adalah satu-satunya mal modern di kota Baubau yang menyediakan fasilitas lengkap untuk para pasien dan pengunjung Siloam Hospitals Buton.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.