Sukses

Ekspektasi Kenaikan Bunga AS Menguat, Harga Emas Tetap Melambung

Harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup naik 0,7 persen pada US$ 1.293,80 per ounce.

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas menyentuh level teritnggi dalam dua pekan pada perdagangan Selasa. Penguatan harga emas didukung oleh tekanan terhadap dolar AS dan situasi geopolitik Korea Utara yang mereda meskipun ada ekspektasi kenaikan suku bunga Bank Sentral AS.

Mengutip Reuters, Rabu (11/10/2017), harga emas di pasar spot naik 0,5 persen ke IS$ 1.289,81 per ounce pada pukul 1:53 siang di London, setelah sempat menyentuh level tertinggi sejak akhir September di US$ 1.294,25 per ounce.

Sedangkan harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup naik 0,7 persen pada US$ 1.293,80 per ounce.

Investor mewaspadai situasi di Korea Utara di saat negara tersebut sedang merayakan hari kemerdekaan. Banyak analis memperkirakan bahwa Pyongyang akan meluncurkan kembali uji coba rudal dalam waktu dekat ini.

Sebelumnya, Rusia dan China telah menyerukan untuk memberikan pembatasan ke Korea Utara menyusul cuitan presiden AS Donald Trump yang mengisyaratkan akan menjalankan tindakan militer jika Korea Utara terus melakukan provokasi.

Harga emas sudah tidak terlalu terpengaruh dengan rencana kenaikan suku bunga Bank Sentral AS. "The Federal reserve (the Fed) akan menaikkan suku bunga bisa menakan harga emas tetapi ada hal yang mendorong kenaikan yaitu ketegangan geopolitik," jelas analis Societe Generale, Robin Bhar.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.