Sukses

Ingat, Hari Ini Truk Barang Dilarang Melintas di Jalan Tol

Pelarangan masuknya angkutan barang di jalan tol tersebut akan diterapkan pada pukul 06.00-09.00 WIB.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah melalui Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) akan menguji coba pembatasan angkutan barang Golongan IV dan Golongan V di jalan bebas hambatan (tol) untuk mengurangi kepadatan. Uji coba resmi dimulai pada Senin 16 Oktober 2017 ini.

Rencananya, pengaturan akan berlangsung di Gerbang Tol Kalihurip/Dawuan sampai dengan Bekasi Barat. Pelarangan masuknya angkutan barang di jalan tol tersebut akan diterapkan pada pukul 06.00-09.00 WIB.

”Truk-truk yang memenuhi tol adalah truk antar kawasan. Yang dibatasi itu dari jam 06.00 - 09.00 WIB truk-truk barang tersebut tidak boleh keluar dari kawasan. Setelah jam 09.00 WIB truk-truk barang tersebut boleh keluar dari kawasan,” ujar Kepala BPTJ Bambang Prihartono, beberapa waktu lalu.

Dia mengatakan pembatasan angkutan truk, antara lain sebagai upaya meningkatkan kecepatan di ruas tol Cikampek. Saat ini kecepatan terbaik di ruas jalan Tol Cikampek-Jakarta maksimal 17 km/jam pada pagi hari. Rata-rata bahkan hanya mencapai 10 km/jam.

BPTJ bersama Korlantas dan BPJT berupaya meningkatkan kecepatan di ruas tol tersebut menjadi minimal 20-30 km/jam.

Uji coba tersebut berlangsung pada 16 Oktober usai sebelumnya dilakukan sosialisasi pada 6 Oktober. Usai itu akan ada evaluasi untuk memastikan efektivitas pelaksanaan aturan.

Adapun di wilayah Jakarta – Cikampek saat ini ada sekitar 20 kawasan industri di sisi kiri dan kanan jalan tol.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Keberatan Pengusaha

Pengusaha logistik keberatan dengan pembatasan angkutan barang di ruas tol Cikampek-Jakarta. Uji coba pembatasan tersebut akan dilaksanakan pada 16-20 Oktober 2017 pukul 06.00-09.00 WIB.

Ketua Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldy Ilham Masita mengatakan, pembatasan akan sangat berdampak pada operasional angkutan dan distribusi barang. Padahal, ruas tol Cikampek-Jakarta merupakan jalur utama bagi kegiatan logistik nasional.

"Pembatasan truk ini sangat mengecewakan bagi pelaku logistik karena akan berdampak pada operasional angkutan barang. Padahal, Jalan Tol Cikampek adalah jalur utama logistik nasional yang paling penting," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Minggu (8/10/2017).

‎Zaldy mengungkapkan, para pengusaha sebenarnya telah berkali-kali menolak rencana pembatasan ini. Namun, hal tersebut tidak mendapatkan tanggapan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

"Penolakan berkali-kali kami sampaikan kepada Dephub mengenai pembatasan truk di jalan tol cikampek tapi tidak digubris‎," kata dia.

Menurut Zaldy, pembatasan ini menunjukkan jika pemerintah belum secara serius membenahi sektor logistik di dalam negeri. Dan upaya untuk menurunkan biaya logistik akan semakin sulit dilakukan.

"Hal ini menunjukkan sekali lagi bahwa pemerintah selalu menganaktirikan logistik. Bagaimana biaya logistik bisa turun kalau masalah logistik tidak menjadi prioritas utama dalam pemerintahan?" tandas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.