Sukses

Tak Banyak Orang Tahu, Ini 4 Sisi Gelap dari Orang Sukses

Liputan6.com, Jakarta - Setiap orang pastinya memiliki tujuan hidup, salah satunya menuju titik kesuksesan. Namun, mencapai kesuksesan bukanlah hal yang mudah. Membutuhkan kerja keras dan usaha yang tekun dalam menjalani kehidupan Anda.

Tapi tak banyak yang tahu, ada sisi gelap dari sebuah kesuksesan. Hal ini seringkali juga terlewat dari pandangan masyarakat awam.

Meski sudah memiliki segudang pencapaian dan sukses menggapai cita-cita yang diharapkan, ada beberapa hal yang mau tak mau harus dihadapi para orang sukses ini. Apa saja?

Berikut ulasannya seperti dilansir dari Business Insider, Selasa (17/10/2017):

1. Punya banyak haters

Sukses melahirkan hinaan. Ini bagian paling menarik menjadi sukses. Penghinaan sebenarnya suatu sikap kurang kontrol diri dari para pembenci.

Tapi tenang saja. Ketika Anda sudah lebih dekat dengan tujuan, kepercayaan diri akan tumbuh dan cenderung memisahkan diri dari kawanan pembenci itu.

2. Kehilangan keseimbangan hidup

Terkadang, untuk mencapai dan mempertahankan kesuksesan bisnis, orang harus membenamkan diri dalam kesibukan pekerjaan dan berbagai urusan. Akibatnya, keluarga sering kali terabaikan.

Istri merasa tidak diperhatikan sehingga hubungan suami istri menjadi renggang. Anak-anak merasa tidak dihiraukan kemudian mereka lari sehingga terjebak pada pergaulan yang tidak seharusnya.

Keinginan sukses sangat boleh menjadi tujuan hidup semua orang. Tapi keseimbangan hidup dalam karier dan keluarga tetap menjadi prioritas utama.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Rentan depresi

3. Rentan depresi

Kebanyakan orang sukses adalah mereka yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Dalam artikel mengenai kerugian menjadi orang pintar pada portal BBC, David Robson memaparkan gejala-gejala yang sering ditemui pada orang-orang sukses dengan intelegensi tinggi. Kecemasan dan depresi menjadi ciri yang lumrah ditemukan pada mereka yang berkecerdasan di atas rata-rata.

Depresi ini dapat terjadi akibat standar tinggi yang diset oleh diri sendiri atau lingkungan sekitar, perasaan terisolasi, serta perhatian terhadap berbagai isu di dunia.

Ketika seseorang yang berprestasi menerima nilai rendah, ia akan mengalami kekecewaan serius dan stres luar biasa hingga menimbulkan konsep diri yang negatif. Karena itulah mereka akan berupaya keras untuk mempertahankan prestasinya, bahkan bila orang lain telah menilai dirinya sudah bekerja seoptimal mungkin.

4. Banyak berpikir kurang penerapan

Karena sudah terbuai dengan kesuksesan, orang-orang ini lebih sering berpikir dan menyusun strategi tanpa memberikan waktu untuk menjalankan strateginya. Memang menyusun strategi jauh lebih mudah dibandingkan dengan menerapkannya.

Jangan terjebak di dalam riset serta perencanaan terus-menerus. Padahal perencanaan yang matang tanpa eksekusi dan usaha yang keras tidak akan menghasilkan apa-apa. Jati diri yang unik adalah sesuatu yang harus dipertahankan saat Anda sudah mencapai kesuksesan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.