Sukses

Investor Asing Beli Saham, IHSG Menanjak 25,57 Poin

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menghijau juga didorong transaksi saham besar mencapai Rp 12,8 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menguat pada perdagangan saham awal pekan ini. Investor asing pun mulai masuk ke pasar saham Indonesia.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (16/10/2017), IHSG menguat 25,57 poin atau 0,43 persen ke posisi 5.949,70. Indeks saham LQ45 menguat 0,46 persen ke posisi 991,41. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.

Ada sebanyak 181 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 147 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG. 130 saham lainnya diam di tempat.

Pada awal pekan, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.956,95 dan terendah 5.927,98. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 341.294 kali dengan volume perdagangan saham 13,7 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 12,8 triliun.

Transaksi jumbo itu didorong transaksi perdagangan saham dua emiten. Ada transaksi saham PT Nippon Indosari Corpora Tbk (ROTI) di pasar negosiasi mencapai Rp 1 triliun. Kemudian saham PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk mencapai Rp 3,9 triliun.

Investor asing melakukan aksi beli Rp 162 di pasar reguler. Tercatat posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.476.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham tambang turun 0,35 persen dan sektor saham aneka industri merosot 0,47 persen. Sektor saham konstruksi naik 1,21 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham industri dasar mendaki 1,2 persen dan sektor saham manufaktur menguat 0,63 persen.

Saham-saham yang mencatatkan top gainers antara lain saham ZINC melonjak 70 persen ke posisi Rp 238 per saham, saham INAF mendaki 24,89 persen ke posisi Rp 2.810 per saham, dan saham APII menanjak 24,76 persen ke posisi Rp 262 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham NAGA merosot 24,79 persen ke posisi Rp 179, saham ASJT tergelincir 11,39 persen ke posisi Rp 700, dan saham CMPP turun 9,17 persen ke posisi Rp 1.090 per saham.

Bursa saham Asia sebagian besar menguat kecuali indeks saham Shanghai turun 0,36 persen. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,76 persen, indeks saham Korea Selatan menguat 0,26 persen, indeks saham Jepang Nikkei menanjak 0,47 persen. Selain itu, indeks saham Singapura mendaki 0,20 persen dan indeks saham Taiwan naik 0,47 persen.

Analis PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menuturkan, pelaku pasar merespons positif neraca perdagangan berimbas ke IHSG. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia surplus US$ 1,76 miliar pada September 2017.

Sedangkan secara kumulatif sepanjang Januari-September 2017 mencetak surplus US$ 10,87 miliar, ‎meningkat 69,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Reza menambahkan, pelaku pasar mengantisipasi laporan keuangan emiten juga bayangi IHSG. "Sedangkan dari eksternal sepi sentimen, belum ada yang baru. Hanya menanti kepastian kenaikan suku bunga the Federal Reserve dan perpajakan," kata Reza saat dihubungi Liputan6.com.

Pada transaksi perdagangan saham awal pekan ini juga cukup ramai. Tercatat saham PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) dan PT Sawit Sumbermas Tbk (SSMS) cukup besar di pasar negosiasi. "Kalau Nippon Indosari berkaitan dengan rights issuenya," kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.