Sukses

Hunian di Bawah Rp 700 Juta Paling Laris di Pasaran

Konsumen akan mencari perumahan tipe klaster, terutama di wilayah satelit kota besar dengan akses menuju pintu tol dan transportasi massal

Liputan6.com, Jakarta - Kemampuan pemerintah untuk mendorong ekonomi nasional ke arah yang lebih positif mampu menjaga optimisme pasar properti. Menurut laporan Property Market Outlook yang dikeluarkan rumah.com, harga dan suplai properti terutama pada sektor residensial diperkirakan meningkat pada 2018.

"Porsi permintaan terbesar akan datang dari rumah tipe menengah dengan harga di bawah Rp 700 juta," kata Head of Marketing Rumah.com Ike Hamdan di Jakarta seperti ditulis Jumat (20/10/2017).

Menurutnya, konsumen akan mencari perumahan tipe klaster, terutama di wilayah satelit kota besar dengan akses menuju pintu tol dan sarana transportasi massal. Seiring tumbuhnya suku bunga untuk Kredit Kepemilikan Apartemen maka akan terjadi pertumbuhan yang moderat pada hunian jenis apartemen.

Rumah.com Property Price Index diperkirakan akan mengalami pertumbuhan pada kisaran 3 persen-5 persen (year-on-year) pada akhir 2018 sementara Rumah.com Property Supply Index diperkirakan akan mengalami pertumbuhan pada kisaran 15 persen-20 persen (year-on-year) pada akhir 2018.

Lebih lanjut Ike menjelaskan, , secara umum pasar properti Indonesia pada 2018 akan lebih menarik dan prospektif dibanding 2017. Satu tahun sebelum tahun politik 2019, pasar properti akan sedikit bergairah dan ini merupakan kesempatan tepat untuk membeli properti maupun sarana investasi.

Pasar properti nasional di 2018 diperkirakan lebih positif, melanjutkan tren yang terbentuk pada semester pertama 2017.

Meski demikian di sisi suplai, Rumah.com memproyeksi akan ada perlambatan pasar properti pada pertengahan 2018 sebagai dampak Hari Raya Idul Fitri serta Pilkada serentak 2018 yang mungkin terjadi. Sentimen menjelang pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden 2019 juga turut menjadi faktor yang mempengaruhi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.