Sukses

6 Proyek Ini Perkuat Pasokan Listrik di Nusa Tenggara

Pengembangan pembangkit yang dibangun ini mempercepat peningkatan pemerataan kelistrikan (rasio elektrifikasi).

Liputan6.com, Jakarta Pembangunan Lima unit Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) dan satu unit Mobile Power Plant (MPP) tersebar di Nusa Tenggara dengan total kapasitas mencapai 350 Mega Watt (MW) resmi berlangsung.

Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan, pengembangan pembangkit yang dibangun ini mempercepat peningkatan pemerataan kelistrikan (rasio elektrifikasi). Targetnya pada 2019 rasio elektrifikasi Indonesia mencapai 97 persen.

"Pemerintah berkomitmen terus meningkatkan rasio elektrifikasi. Saat ini telah lebih dari 93 persen, ini sudah luar biasa penigkatannya, dan diharapkan terus meningkat menjadi 97 persen di 2019," kata Jonan, di Jakarta, Sabtu (21/10/2017).

Direktur Utama PLN Sofyan Basir menuturkan, nilai total investasi dari seluruh proyek yang akan bangun Rp 5,2 triliun. Proyek ini akan menyerap banyak tenaga kerja.

Peresmian PLTMG tersebar Nusa Tenggara ini, menjadi sebuah dukungan pemerintah terhadap percepatan pembangunan infrastruktur kelistrikan di Nusa Tenggara Barat.

"Kami menyadari bahwa pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan Indonesia memerlukan dukungan banyak stakeholder. Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada jajaran pemerintah daerah di lingkungan Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur, dan masyarakat di sekitar lokasi pembangkit, sehingga progres pembangunan dan segala sesuatunya berjalan dengan baik," ungkap Sofyan.

Berikut enam proyek pembangunan kelistrikan yang resmi dimulai:

1. Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Lombok Peaker

Berkapasitas 150 MW dan berlokasi di desa Tanjung Karang, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. Nilai investasi Rp 1,6 triliun, akan menyerap tenaga kerja sejumlah 390 orang. Diharapkan akan beroperasi ( Commercial Operation Date/COD) pada Februari 2019.

2. Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Bima.Berlokasi di Dusun Bonto, Kecamatan Asakota, Kota Bima Nusa Tenggara Barat, berkapasitas 50 MW.

Total investasi Rp 637 miliar, akan menyerap tenaga kerja sekitar 300 orang. PLTMG Bima direncanakan akan COD pada Oktober 2018.

3. PLTMG Sumbawa kapasitas 50 MW Pembangkit yang berada di desa Labuan Badas Kabupaten Sumbawa, nilai investasi lebih dari Rp 744 miliar dan menyerap tenaga kerja hingga 285 orang. Ditargetkan PLTMG Sumbawa akan selesai pada Oktober 2018.

4. PLTMG Kupang Peaker kapasitas 40 MW. Dibangun di Dusun Panaf, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang. Target selesai pada November 2018. Dengan total investasi lebih dari Rp 700 miliar, pembangkit ini menyerap tenaga kerja lebih dari 300 orang.

5. Mobile Power Plant (MPP) Flores berkapasitas 20 MW. Berlokasi di Dusun Rangko, Kecamatan Boleng, Kabupaten Manggarai Barat. Menelan investasi lebih dari Rp 427 miliar dan menyerap tenaga kerja hingga 210 orang selama masa konstruksi dan 25 orang selama fase operasi.

6. PLTMG Maumere kapasitas 40 MW yang berlokasi di desa Hoder, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka-Flores Nusa Tenggara Timur. Menyerap tenaga kerja sekitar 285 orang dengan nilai investasi lebih dari Rp 694 miliar.

 

Tonton Video Pillihan Ini:
 
‎

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.