Sukses

Harga Tanah Mahal, Pontianak Sulit Bangun Rumah Murah

Pemerintah Kota Pontianak mengaku tengah kesulitan dalam penyediaan lahan bagi rumah murah.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Kota Pontianak mengaku tengah kesulitan dalam penyediaan lahan bagi rumah murah. Selain harga lahan yang tinggi, saat ini jumlah lahan kosong yang tersedia di ibu kota Kalimantan Barat tersebut sudah sangat terbatas.

Wakil Walikota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengatakan, dari luas wilayah 10.782 hektar (ha), saat ini lahan kosong yang tersedia di Pontianak hanya sekitar 30 persen. Dan dari total lahan kosong tersebut, sebagian besar diperuntukkan bagi daerah jalur hijau yang merupakan lahan gambut.

"Lahan di Pontianak hanya sekitar 30 persen yang masih kosong, di wilayah utara yang merupakan lahan gambut‎. Yang untuk membangun rumah subsidi paling hanya tinggal 4 persen-5 persen lahan yang tersedia. Lahan gambut sudah ditetapkan sebagai lahan pertanian, jalur hijau, peternakan, jadi tidak untuk perumahan," ujar dia dalam di Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (26/10/2017).

Sedangkan lahan kosong yang tidak diperuntukkan bagi daerah terbuka hijau harganya sudah sangat mahal. Sehingga tidak ekonomis untuk jika dimanfaatkan untuk membangun rumah murah

"Untuk membangun rumah murah, lahan di kota Pontianak sudah sangat mahal. Untuk bangun rumah murah di Kota Pontianak sudah sangat terbatas lahannya, sehingga investor atau developer seperti Apersi membangunnya lebih ke arah Kabupaten Kubu Raya, karena tanahnya kan masih murah. Karena harganya (rumah murah) kan rata-rata Rp 130 juta," kata dia.

Oleh sebab itu, Pemerintah Kota Pontianak berharap adanya bantuan pemerintah pusat khususnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam pembangunan hunian vertikal seperti rumah susun. Hal ini dinilai menjadi menjadi solusi untuk mengatasi terbatasnya lahan di kota tersebut.

"Dari APBD kita belum membangun, tapi kita berharap bantuan dari Kementerian PUPR. Seperti mereka bangun asrama di IAIN, kemudian ada rusun murah, karena APBD kita terbatas untuk bangun rusun," tandas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.