Sukses

Penggunaan Uang Elektronik di Tol Sudah Tembus 91 Persen

Penggunaan uang elektronik di ruas tol di Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) sudah menyentuh angka 94 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (BPJT PUPR) menyebut, penggunaan transaksi nontunai di jalan tol secara nasional hingga 24 Oktober 2017 sudah mencapai 94 persen. Targetnya adalah mencapai 100 persen pada 31 Oktober ini.

"Data terakhir sampai 24 Oktober ini, pemakaian nontunai di jalan tol seluruh Indonesia mencapai 91 persen," kata Kepala Bidang Pengawasan dan Pemantauan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Wahyudi Mandala Putra, saat Diskusi Gerakan Nasional Nontunai (GNNT) di Financial Hall CIMB, Jakarta, Jumat (27/10/2017).

Lebih jauh dijelaskan Wahyudi, penggunaan uang elektronik di ruas tol di Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) sudah menyentuh angka 94 persen. Untuk ruas tol di Jawa non-Jabodetabek, jumlahnya sudah 86 persen, dan 73 persen di tol luar Jawa.

"Targetnya 100 persen di akhir Oktober 2017. Pembayaran tol secara nontunai atau menggunakan uang elektronik bukan hanya di tol yang dikelola PT Jasa Marga Tbk, tapi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) lain," dia menerangkan.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur SDM dan Umum Jasa Marga, Kushartanto Koeswiranto menambahkan, untuk ruas-ruas tol yang dikelola perusahaan, penggunaan transaksi nontunai secara nasional sudah 94 persen. Namun, ada ruas tol yang sudah menembus 97 persen.

"Sekarang sudah 94 persen penggunaan nontunai di tol kami. Ada ruas-ruas tertentu yang 97 persen. Ini kan memang barang baru, tapi setelah nontunai diterapkan di jalan tol, ada yang bilang, enak yang nge-tap tidak perlu lama," jelasnya.

Menurutnya, perusahaan telah membaca arah digitalisasi sejak beberapa tahun lalu. Jasa Marga sudah menyiapkan gerbang tol untuk pembayaran nontunai dan gerbang tol otomatis (GTO) di ruas-ruas tertentu sejak 2009. Pada 2014, penggunaan uang elektronik di tol baru 24 persen, tapi saat ini sudah berkisar 90 persen-94 persen.

"Kami sudah siapkan fasilitas pembayaran tol nontunai dan GTO sejak 2009 dan nanti kalau 31 Oktober harus 100 persen, kami siap melaksanakannya," tandas Kushartanto.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.