Sukses

IHSG Berpotensi Menghijau, Cermati 7 Saham Pilihan Ini

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 5.969-6.098 pada Rabu pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menghijau pada perdagangan saham Rabu pekan ini.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, IHSG sedang berusaha kembali mengukir pencapaian rekor tertinggi. Namun, William melihat ada potensi koreksi wajar yang dapat dimanfaatkan sebagai peluang akumulasi beli saham untuk investasi jangka panjang. Ini mengingat dari sisi fundamental ekonomi terlihat masih cukup kuat.

"IHSG berpeluang menguat di kisaran 5.969-6.098," kata William dalam ulasannya, Rabu (8/11/2017).

Sementara itu, Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi menuturkan, IHSG akan bergerak kembali konsolidasi di kisaran 6.025-6.070. Ia melihat, pergerakan IHSG melanjutkan penguatan yang cenderung konsolidasi secara teknikal.

"Rawan adanya aksi ambil untung cukup menghantui melihat momentum jenuh beli yang dialami IHSG," kata Lanjar.

Untuk pilihan saham, Lanjar memilih saham PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), dan PT Ace Hardware Tbk (ACES).

Sedangkan William memilih saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI).

Sebelumnya IHSG naik 9,62 poin ke posisi 6.060,45. Sektor aneka industri dan pertambangan memimpin penguatan IHSG. Saham PT Elnusa Tbk (ELSA), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT Timah Tbk (TINS) menjadi primadona. Investor asing terlihat optimistis dengan aksi beli Rp 182,36 miliar.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

IHSG Cetak Rekor Baru di 6.060

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau meski penguatannya terbatas. Bahkan, IHSG kembali mencetak rekor tertinggi baru.

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa 7 November 2017, IHSG naik 9,63 poin atau 0,16 persen ke posisi 6.060,45. Indeks saham LQ45 naik 0,29 persen ke posisi 1.010,09. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Ada 161 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau, sedangkan 171 saham melemah. Sebanyak 125 saham lainnya diam di tempat. Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.065,28 dan terendah 6.047,26.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 324.535 kali dengan volume perdagangan saham 8,7 miliar. Nilai transaksi harian saham Rp 7,2 triliun.

Investor asing melakukan aksi beli Rp 460,05 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.507.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau. Sektor saham aneka industri naik 1,33 persen, dan mencatat penguatan tertinggi. Sektor saham tambang mendaki 0,89 persen dan sektor saham barang konsumsi menanjak 0,46 persen.

Adapun sektor saham konstruksi turun 0,41 persen, sektor saham industri dasar susut 0,32 persen, dan sektor saham perdagangan tergelincir 0,27 persen.

Saham-saham jadi top gainers antara lain saham MDKI naik 13,01 persen ke posisi Rp 330 per saham, saham MCOR melonjak 10,58 persen ke posisi Rp 230 per saham, dan saham ELSA menanjak 7,59 persen ke posisi Rp 340 per saham.

Adapun saham-saham yang tertekan antara lain saham TRAM turun 5,23 persen ke posisi Rp 163 per saham, saham AISA merosot 3,89 persen ke posisi Rp 865, dan saham ZINC tergelincir 3,47 persen ke posisi Rp 1.670 per saham.

Bursa Asia sebagian besar menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 1,39 persen, indeks saham Jepang Nikkei melonjak 1,73 persen, indeks saham Shanghai mendaki 0,75 persen, indeks saham Singapura naik 0,92 persen, dan indeks saham Taiwan mendaki 0,50 persen. Sebaliknya, indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,16 persen.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, harga minyak melonjak turut memengaruhi laju IHSG. Ini ditunjukkan dengan penguatan sektor saham tambang. Ia menambahkan, saat ini tidak banyak sentimen. Pelaku pasar masih respons positif pertumbuhan ekonomi kuartal III 2017 di kisaran 5,06 persen. "Sentimen tidak banyak masih dari data GDP meski tidak sesuai harapan tetapi ada pertumbuhan," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.