Sukses

Otoritas Bursa Suspensi Saham Nusantara Infrastructure

Manajemen BEI menghentikan sementara perdagangan saham (suspensi) PT Nusantara Infrastructure Tbk (MET) mulai sesi I pada Rabu pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham (suspensi) PT Nusantara Infrastructure Tbk (MET) mulai sesi I pada Rabu (8/11/2017).

Kepala Divisi Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menuturkan, pihaknya suspensi saham META dengan sejumlah pertimbangan. Hal itu antara lain belum ada keterbukaan informasi yang memadai dari Perseroan terkait dengan transaksi perubahan kepemilikan saham perseroan yang berpotensi terjadinya perubahan pengendalian perseroan, dan dalam rangka menjaga pasar yang teratur, wajar dan efisien.

Oleh karena itu, BEI memutuskan suspensi saham PT Nusantara Infrastructure Tbk di pasar reguler dan tunai terhitung sejai sesi I hingga pengumuman lebih lanjut.

"Bursa meminta kepada para pemangku kepentingan untuk memperhatikan setiap keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan," kata dia.

Hal ini juga merujuk pada surat bursa Nomor:S-06055/BEI.PPI/11-2017 pada 6 November 2017 soal permintaan penjelasan media dan surat bursa Nomor:S-06089/BEI.PPI/11-2017 pada 7 November 2017.

Sebelumnya transaksi saham PT Nusantara Infrastructure Tbk mencapai Rp 1,8 triliun di pasar negosiasi pada 8 September 2017.

Ternyata Grup Rajawali melalui PT Hijau Makmur Sejahtera melepas kepemilikan sahamnya di PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) sebesar 21 persen atau sebanyak 3,2 miliar lembar saham kepada PT Matahari Kapital Indonesia pada Jumat 8 September 2017.

Direktur Pelaksana PT Rajawali Corpora Satrio Tjai menuturkan, keputusan melepas kepemilikan saham di Nusantara Infrastructure ini merupakan aksi pemegang saham dengan mempertimbangkan grup Rajawali selama ini hanya pemegang saham minoritas di Nusantara Infrastructure.

Kemudian perusahaan asal Filipina mengumumkan menambah kepemilikan saham di PT Nusantara Infratructure Tbk.

Metro Pacific Investments Corp, perusahaan asal Filipina menambah kepemilikan sahamnya di PT Nusantara Infrastructure Tbk (META), perusahaan infrastruktur Indonesia bergerak di jalan tol, operasi pelabuhan, energi dan telekomunikasi.

Metro Pacific Investments Corp melalui Metro Pacific Tollways Corp menandatangani perjanjian dengan PT Matahari Kapital Indonesia untuk akuisisi 6,6 miliar sahamnya yang mewakili 42,25 persen saham PT Nusantara Infrastructure Tbk senilai US$ 132 juta.

Dengan transaksi itu, Metro Pacific Tollways Corp sekarang akan memiliki 47,08 persen saham dari total kepemilikan saham PT Nusantara Infrastructure Tbk.

"Metro Pacific Tollways Corp akan mendukung pengelolaan PT Nusantara Infrastructure Tbk dengan berbagi layanan merek kami dan membantu perusahaan Indonesia untuk mengembangkan potensi pertumbuhannya terutama di sektor jalan tol," ujar Presiden Direktur Metro Pacific Tollways Corp Rodrigo Franco.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

BEI Buka Suspensi Saham Rimo International

Tak hanya itu, Bursa Efek Indonesia (BEI) juga membuka suspensi atau penghentian sementara perdagangan saham PT Rimo International Lestari Tbk (RIMO) pada Rabu 8 November 2017.

Suspensi itu dibuka di pasar reguler dan tunai mulai sesi I 8 November 2017. Berdasarkan data RTI, saham RIMO merosot tajam. Saham RIMO turun 24,02 persen ke posisi Rp 193 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 12.120 kali dengan nilai transaksi Rp 90,3 miliar.

Manajemen PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan (suspensi) saham PT Rimo International Lestari Tbk (RIMO) pada perdagangan Selasa 7 November 2017.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa pekan ini suspensi itu dilakukan seiring terjadinya penurunan harga kumulatif yang signifikan di saham PT Rimo International Lestari Tbk sehingga perlu cooling down.

"Penghentian sementara perdagangan saham RIMO tersebut dilakukan di pasar reguler dan tunai dengan tujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham Rimo International," jelas Kadiv. Pengawasan Transaksi BEI Irvan Susandy, Selasa (7/11/2017).

Adapun para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan.

Berdasarkan data RTI, secara mingguan dari periode 30 Oktober-3 November 2017, saham RIMO turun 48,79 persen ke posisi Rp 338 per saham. Total nilai transaksi Rp 802,3 miliar.

Akan tetapi, kalau dilihat selama periode 2017, saham RIMO sudah cetak untung 33,68 persen ke posisi Rp 254 per saham dengan total frekuensi perdagangan 447.560 kali dengan nilai transaksi Rp 17,5 triliun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.