Sukses

Tips Guy Kawasaki Bangun Startup ala Steve Jobs

Macintosh mendemokrasikan komputer, Google mendemokrasikan informasi, dan eBay mendemokrasikan perdagangan.

Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan startup saat ini sangat masif dan cepat. Jika tak mampu bersaing dan terus berinovasi, alih-alih berkembang, startup akan jalan di tempat bahkan tutup dan bangkrut.

Chief of Evangelist Canva Guy Kawasaki mengatakan, ada satu poin yang penting dalam membangun startup dan membuat sebuah produk, yaitu jangan pernah bertanya apa yang dibutuhkan oleh konsumen.

"Jangan tanya konsumen apa maunya mereka. Jika ingin berinovasi, jangan tanya mau mereka," kata Guy di acara AdAsia 2017 di Nusa Dua, Bali, Rabu (8/11/2017).

Dia mengatakan, memperhatikan pasar memang penting, tapi bertanya kepada konsumen apa yang mereka mau pun tidak menjamin suatu usaha akan sukses dan berkembang.

Yang penting menurutnya ialah membuat sebuah produk atau hal yang diyakini bisa berguna bagi orang lain. Menurutnya, itu yang Steve Jobs lakukan sebagai pendiri Apple.

"Salah satu poin membangun sebuah startup adalah membuat sebuah produk yang Anda akan pakai, dan berharap bukan hanya Anda yang akan memakainya. Ini memang seperti spekulasi, jadi berharap orang lain pun memakainya," tuturnya.

Dia bercerita, itu yang dilakukan oleh pendiri Apple, Steve Jobs. Diketahui, Guy pun pernah menjadi Chief of Evangelist Apple. Dalam membuat produk, Steve Jobs melakukannya dengan dua cara.

Pertama, adalah membuat produk dan yakin juga berharap bahwa produk itu juga akan dipakai oleh orang lain.

"Yang kedua, membuat produk dan yakinkan orang lain agar mau memakainya juga. Dua-duanya bisa berjalan. Jadi, tidak ada jaminan (dengan bertanya kepada konsumen)," tuturnya.

Evangelist adalah profesi marketing di mana orang membuat sebuah produk menjadi viral, memasarkannya, membuat kritik terhadap produk itu, membuat konten mengenai produk itu, dan teknik marketing lain agar produk itu besar dan dikenal. Guy Kawasaki dikenal karena kesuksesannya menjadi evangelist Apple pada era perkembangan Macintosh.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Profil Guy Kawasaki

Guy Kawasaki adalah Chief of Evangelist Canva yang merupakan layanan asal Australia untuk membantu penggunanya membuat hasil karya desain dengan lebih mudah.

Kepopuleran Canva ternyata tak lepas dari sosok Guy Kawasaki. Pria yang pernah bekerja di Apple ini bergabung dengan Canva pada 2014 untuk membuat layanan ini dikenal luas.

"Macintosh mendemokrasikan komputer, Google mendemokrasikan informasi, dan eBay mendemokrasikan perdagangan. Dengan cara yang sama, Canva mendemokrasikan desain," ujarnya saat bergabung dengan Canva.

Adapun jabatan yang digeluti Guy ini lebih dikenal sebagai chief evalingest. Sesuai namanya, profesi ini bertugas untuk membangun citra sekaligus menyebarkan informasi seputar produk sehingga dapat menjadi satu standar baru.

Kiprah Guy di Apple dimulai saat dirinya mempromosikan Macintosh untuk para developer. Pada 1987, ia memilih keluar dari perusahaan tersebut setelah Macintosh mulai mendapatkan banyak software.

Beberapa tahun kemudian, dia mendirikan perusahaan software bernama Fog City, pada 1995 Guy memutuskan kembali ke Apple. Kali ini, pekerjaannya sedikit lebih berat karena perusahaan itu sedang berada di ujung tanduk.

Karenanya, ia bertugas untuk memperhatikan dan membangkitkan kembali citra Macintosh di kalangan pengguna. Hanya dua tahun berselang, ia kembali meninggalkan Apple untuk memulai sebuah angel investor bernama Garage.com.

Lalu pada 2013, ia menjadi special advisor untuk CEO divisi Motorola di Google. Kini, ia kembali menyandang predikat yang sebelumnya pernah didapatnya di Apple sebagai chief evangelist di Canva.

Pria yang pernah menempuh pendidikan dari Stanford University ini pun dikenal sebagai pria bertangan emas. Bahkan, ada anekdot yang menyebut setiap perusahaan yang ditangani oleh Guy akan menuai kesuksesan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.