Sukses

Sambangi Beijing, Donald Trump Teken Kontrak Bisnis Rp 3.382 T

Kementerian Perdagangan AS mengungkap ada 37 kesepakatan bisnis yang diteken AS dan China

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tengah melakukan lawatan selama 13 hari ke Asia. Salah satu negara yang dikunjungi dalam perjalanan luar negerinya tersebut adalah China. 13.528

Bersamaan dengan kunjungannya tersebut dua negara adidaya itu pun mengumumkan kesepakatan bisnis senilai US$ 250 miliar atau setara Rp 3.382 triliun (Kurs: US$ 1: Rp 13.528). Perjanjian yang diteken tersebut menyangkut pembelian kedelai dari China, pesawat terbang hingga pengembangan dan ekspor gas dari Alaska.

Kementrian perdagangan Amerika Serikat seperti dilansir dari CNBC, Jumat (10/11/2017), mengungkap ada 37 kesepakatan bisnis yang diteken Amerika Serikat dan China. Caterpillar, Boeing dan Goldman Sach merupakan tiga dari banyak perusahaan AS yang ikut menandatangani kesepakatan dengan negeri tirai mambu tersebut.

"Bisnis Amerika adalah yang paling inovatif di dunia dalam urusan akses dan kompetisi dengan perusahaan lain. Saya percaya kesepakatan ini bisa memberikan fondasi kuat demi hubungan yang lebih bebas, adil, dan timbal balik antara A.S. dan China," tutur Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross.

"Sebuah kehormatan besar juga saat penandatanganan kerja sama ini disaksikan oleh DonaldTrump dan Xi," lanjut Ross.

Sementara itu, Menteri Perdagangan China, Zhong Shan memuji deal atau kesepakatan bisnis tersebut. Ini merupakan kesepakatan terbesar sepanjang sejarah hubungan AS-China.

CEO Goldman Sachs, CEO Qualcom, CEO Cheniere Energy, CEO Boeing dan CEO General Electric merupakan nama penting yang hadir dalam upacara penandatanganan itu. Total, ada 24 pebisnis Amerika Serikat lain juga turut serta dalam lawatan ke China.

Salah satu kesepakatan terbesar yang ditandatangani adalah kesepakatan pengembangan gas yang di atas dilakukan antara Alaska Gasline Development Corp, China Petrochemical Corp (Sinopec), China Investment Corporation (CIC), dan the Bank of China. Nilai bisnisnya US$ 43 miliar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Agenda Trump di Beijing

Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah tiba di Beijing pada Rabu 8 November 2017.

Serba-serbi elegan disediakan oleh Tiongkok guna menyambut Presiden AS. Mulai barisan anggota paramiliter Partai Komunis China yang menampuk senapan otomatis di pundak, karpet merah yang terbentang di tangga pesawat, segedung hotel mewah di St. Regis Beijing, hingga jamuan makan mewah di Forbidden City.

Dalam kunjungan kenegaraan itu, sang presiden akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping guna membahas sejumlah isu, mulai dari ekonomi, perdagangan, hingga Korea Utara. Demikian seperti dikutip dari BBC.

Sebelum pergi ke China, Trump mendesak agar Tiongkok bersikap ketat terhadap Korea Utara. Imbauan itu datang saat sang presiden berpidato di Parlemen Korea Selatan -- sehari sebelum lawatannya ke Negeri Tirai Bambu.

Berbicara di hadapan parlemen Korsel, Trump mengimbau Korut agar, "Jangan meremehkan dan main-main dengan kami."

Meski begitu, ia juga sempat memberi petunjuk untuk membuka dialog dengan Korea Utara dengan mengatakan, "Kami akan menawarkan jalan bagi masa depan yang lebih baik."

Mengomentari Rusia dan China, Trump mendesak agar "semua negara yang bertanggung jawab" untuk mengisolasi Korea Utara, dan menerapkan sanksi PBB sepenuhnya, menurunkan hubungan diplomatik, dan memutuskan hubungan perdagangan dan teknologi.

3 dari 3 halaman

Lawatan 13 Hari Trump ke Asia

Presiden Trump akan menghabiskan 13 hari untuk mengunjungi lima negara di Asia. Kunjungan selama hampir dua minggu ke Asia itu merupakan yang terlama bagi presiden AS dalam 25 tahun terakhir.

Lawatan Trump ini dilakukan di tengah memanasnya ketegangan dengan Korea Utara terkait program nuklirnya dan uji coba rudal. Trump diperkirakan dapat menunjukkan fron bersatu dengan Korea Selatan dan Jepang, seiring dengan tekanan kepada Cina agar mengambil langkah yang lebih keras terhadap Pyongyang.

Sebelum memulai lawatannya ke Asia, Presiden Trump mengunjungi Tugu Peringatan USS Arizona di Pearl Harbor - lokasi serangan Jepang pada 1941 yang menyeret AS terlibat Perang Dunia Kedua. Trump juga ikut dalam rapat di Pusat Komando Pasifik AS.Dari Hawaii, Trump dan ibu negara Melania akan bertolak ke Jepang dan kemudian ke Korea Selatan.

Pada Rabu, 8 November, Trump dijadwalkan tiba di Cina untuk menghadiri serangkaian acara termasuk pertemuan dengan Presiden Xi Jinping.

Setelahnya Presiden akan bertolak ke Vietnam. Trump akan menghadiri Forum Kerja sama Asia Pasifik APEC di Danang dan dijadwalkan melakukan kunjungan kenegaraan di Hanoi.

Kunjungan ke Asia berakhir saat Trump menginjakkan kaki di Filipina. Trump juga akan hadir dalam KTT ASEAN di ibukota Filipina, Manila dan bertemu dengan Presiden Rodrigo Duterte.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini